Pemulihan Pariwisata Bali Terkendala Mahalnya Tiket, BTB Minta Garuda Tambah Penerbangan ke Australia

20 September 2022, 20:49 WIB
Garuda Indonesia diharapkan menambah penerbangan ke Australia untuk mendorong pemulihan pariwisata Bali. /Pikiran Rakyat

INDOBALINEWS – Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali masih jauh dari harapan kendatipun berbagai pelonggaran perjalanan telah dilakukan pemerintah.

Jumlah kunjungan wisatawan yang diharapkan terus meningkat pascamelandainya kasus Covid-19 masih belum sesuai dengan harapan pelaku pariwisata di Pulau Dewata.

Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan salah satu penghambat pemulihan pariwisata Bali adalah harga tiket pesawat yang mahal.

Baca Juga: Job Fair 2022 di Denpasar Dibuka, Masih ada Kesempatan Lowongan Kerja Hingga Besok Rabu 21 September 2022

"Salah satu yang menghambat kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali adalah harga tiket yang mahal, Gubernur sebagai kepala daerah menyampaikan usulan ke Menteri Perhubungan agar harga tiket turun dan semoga ini bisa terealisasi," kata lelakiyang akrab disapa Gus Agung itu, Selasa, 20 September 2022.

Menurut Gus Agung berdasarkan pemantauan di lapangan, salah satu imbas dari harga tiket mahal adalah berkurangnya wisatawan mancanegara dari Australia yang justru beralih ke Thailand.

Ia menyebut tiket pesawat dari Australia menuju Phuket, Thailand lebih murah daripada Sydney ke Bali, meskipun dari segi lama perjalanan ke Pulau Dewata lebih cepat atau lebih dekat.

"Kurang lebih harga tiket lebih setengahnya naik, karena tiket Sydney ke Bali 1.500 AUD sekarang dari Sydney ke Phuket bisa setengahnya, 700-800 AUD. Jadi kalau harganya sekarang Rp7 juta ke Bali itu masih mahal, normalnya Rp3-4 juta sebelum naik," ujarnya, dikutip dari Antaranews.

Baca Juga: BRI Liga 1: Duet David da Silva dan Ciro Alves Makin Gacor, Andritany Ardhiyasa Wajib Waspada

Sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster pada Senin (19/9) mengatakan telah mengusulkan kepada Menhub agar menambah jumlah penerbangan menuju Bali sehingga dapat menurunkan harga tiket dan wisatawan bertambah.

Gus Agung mengatakan Pemprov Bali menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 2 juta hingga akhir 2022, sementara itu pemerintah pusat menargetkan 3 juta kunjungan.

"Kita optimistis 2 juta wisatawan bisa masuk sebelum China masuk, kalau China masuk 3 juta bisa tercapai. Kalau tahun ini kan tinggal beberapa bulan saja, karena rata-rata 10 ribu satu hari dikalikan 300 penerbangan kurang lebih seperti itu," kata Gus Agung.

Ia berharap adanya dukungan penambahan maskapai salah satunya milik Indonesia yaitu maskapai Garuda. Ia menilai jika ada penambahan penerbangan dari Garuda maka kondisi Bali akan cepat normal seperti Thailand.

Baca Juga: Bule Rusia yang Video Perkelahiannya Sempat Viral Berakhir Damai di Kantor Polisi

Sementara itu hingga saat ini Bali sebagai daerah dengan 54 persen perekonomian bergantung dari sektor pariwisata masih dalam tahap pemulihan akibat dua tahun pandemi Covid-19.

Gubernur Wayan Koster mengatakan pertumbuhan negatif dialami Bali ada tahun 2020 yang mencapai -9,31 persen sebagai yang tertinggi di Indonesia, kemudian membaik pada 2021 menjadi -2,47 persen.

Pertumbuhan positif baru dirasakan Bali pada Maret 2022 sejak dibukanya gerbang internasional melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, yaitu pertumbuhan ekonomi naik menjadi +1,46 persen, dilanjutkan pada triwulan kedua +3,04 persen.***

Editor: M. Jagaddhita

Tags

Terkini

Terpopuler