TOSS Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan dan Berkualitas di Ende NTT

- 26 Juni 2021, 08:13 WIB
Ilustrasi pariwisata Ende.
Ilustrasi pariwisata Ende. /Dok Humas Kemenparekraf

INDOBALINEWS - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi dan mendukung penuh program Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) menjadi bahan baku energi kerakyatan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Program ini diharap bisa membantu mewujudkan pariwisata berkualitas dan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Realisasi TOSS di Kabupaten Ende akan menjadi solusi dari permasalahan sampah di Ende yang didominasi sampah biomassa.

Seperti daun, ranting, rumput, limbah perkebunan, limbah pertanian, dan sampah organik lainnya. Produk dari olahan TOSS akan digunakan sebagai bahan baku co-firing pada PLTU Ropa, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar rumah tangga dimana masyarakat Ende sebelumnya banyak menggunakan minyak tanah dan kayu bakar.

Baca Juga: Tujuh Modus Penipuan Online

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di acara "Virtual Talkshow Kick Off Continuous Run Cofiring di PLTU ROPA dan Wisata Energi Bersih di Kabupaten Ende", Jumat 25 Juni 2021 mengatakan, program yang merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Ende, PT PTL (Persero) UPK Flores, Comestoarra.com, serta organisasi nirlaba Acil ini akan meningkatkan kualitas serta keberlanjutan lingkungan yang menjadi tujuan utama dari pengembangan pariwisata Indonesia ke depan.

"Kami sangat support karena pariwisata yang berkualitas, pariwisata era baru pascapandemi adalah pariwisata yang mengutamakan cleanliness, health, safety and environmental sustainability_. Kita ingin dorong kelestarian, keberlanjutan lingkungan, dan juga keramahan lingkungan," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Baca Juga: Kasus KDRT yang Berujung Kematian, Polisi Libatkan Psikiater Periksa Pelaku

Kehadiran produk dari TOSS dipastikan akan memperkuat Ende sebagai daerah tujuan pariwisata nasional bahkan internasional. Kemenparekraf mencatat, di Ende terdapat 108 daya tarik wisata dengan 64 wisata alam yang diantaranya adalah destinasi kelas dunia Danau Kelimutu serta pantai, gunung, dan danau lainnya. Selain itu terdapat 31 wisata budaya dan 13 wisata buatan termasuk wisata sejarah.

"Mari kita dorong terus hadirnya quality and sustainable tourism tidak hanya di Ende, tapi seluruh Indonesia sebagai bagian dari konsep pariwisata era baru yang personalize, customize, localize, and smaller in size," kata Menparekraf Sandiaga.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x