Cek Fakta : Tes Molekuler Isotermal Metode Terbaru Deteksi Covid-19

21 November 2020, 14:32 WIB
alat tes molekuler isotermal metode terbaru Swab Covid-19 /Dok dayat

INDOBALINEWS -  Tes yang dilakukan secara masif dan massal untuk seluruh
lapisan masyarakat masih menjadi salah satu solusi efektif mengatasi pandemi.

Pasalnya, semakin cepat pasien teridentifikasi dan tertangani, semakin cepat pula wabah virus corona dapat tertanggulangi.  Masyarakat pun didorong untuk melakukan tes secara rutin, terutama dengan hasil yang cepat dan akurat
demi keamanan pasti dalam beraktivitas dan bermobilitas.

Baca Juga: Ridwal Kamil Usai Diperiksa : Buntut Kerumunan Warga di Acara Rizieq 5 Warga Positif

Sebagai gambaran memasuki bulan ke-9 pandemi, organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat 474.455 kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia dengan angka kematian sebesar 15.393 dan 398.636 orang sembuh.

Baca Juga: Jin BTS Dengan Sederet Daya Tariknya

Masih tingginya angka di Indonesia tak lepas dari fakta di lapangan yaitu masih kurang meratanya fasilitas laboratorium untuk menguji semua kasus suspek. Oxford University’s Our World in Data yang merilis data tes harian per 1.000 orang menunjukkan bahwa per 17 November 2020 Indonesia telah menguji 0.12
orang per 1.000 setiap harinya selama rata-rata 7 hari.

Baca Juga: Terduga Penculik Anak Di Bali Diamankan Polisi, Dikenali dari CCTV

pakar patologi klinis Universitas Indonesia (UI), Prof. Siti Boedina Dok Dayat

Angka ini masih sangat kecil dibandingkan dengan negara lainnya di Asia, seperti Filipina 0.25 per 1.000, Malaysia 0.55 per 1.000, dan India 0.72 per 1.000.
Untuk menjawab permasalahan tersebut dan mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19, sejumlah rumah sakit menghadirkan tes molekuler isotermal di Indonesia.

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Jumat 20 November 2020.

Menurut Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group dalam sebuah acara yang digelar secara daring mengatakan tes molekuler isotermal merupakan metode terbaru deteksi COVID-19 dengan performa tinggi.

"Pengumpulan sampel untuk tes ini dilakukan melalui usapan (swab) nasofaring. Metode tes molekuler isotermal ini menggunakan amplifikasi asam nukleat isotermal, yang dapat menghasilkan waktu proses pemeriksaan lebih singkat
dengan sensitivitas hasil tes 95.0% dan spesifisitas 97.9%," ujar Caroline Riady Jumat 20 November 2020 seperti yang dikutip oleh indobalinews.com.

Baca Juga: Ditangkap, Perampok Berjaket Ojol Pakai Pistol Mainan di SPBU Benoa Bali

Ditambahkan juga oleh Caroline Riady dengan tersedianya layanan tes molekuler isotermal di jaringan rumah sakit Siloam di seluruh Indonesia, masyarakat akan
semakin mudah untuk mendapatkan akses terhadap tes COVID-19 dengan performa tinggi.

Ia juga bersyukur Siloam Hospitals Group dapat terus melayani dan memastikan terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia melalui penyediaan tes COVID-19 yang komprehensif. Mulai dari tes antibodi (rapid dan serologi), antigen (swab antigen), hingga molekuler (RT-PCR dan isotermal).

Baca Juga: Ini Pesan Kapolri Untuk 8 Kapolda yang Baru Dilantik

"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan pilihan tes yang tersedia di jaringan rumah sakit kami untuk kesehatan dan keamanan bersama," imbuhnya.

Dijelaskannya juga bahwa performa tes dengan alat Abbott ID NOW™ ini telah terbukti secara global dalam penerapan uji COVID- 19, khususnya dalam hal waktu proses pemeriksaan (lima menit untuk hasil positif dan 15 menit untuk
hasil negatif).

Baca Juga: Positif, Hasil Swab PCR Lurah Petamburan Lokasi Kerumunan Massa di Rumah Habib Rizieq

Sejumlah keunggulan lain seperti mudah diakses dan diterapkan terutama sebagai penggunaan POCT (Point of Care Test). Juga performa tinggi dengan sensitivitas dan spesifisitas tinggi. Selain itu kesalahan hasil tes (false positive test result) yang minimal.

"Metode ini juga merupakan teknologi dari Amerika Serikat yang telah tersertifikasi FDA EUA, CLIA Waived, dan CE Eropa," jelasnya.

Baca Juga: Depresi, Bule Argentina di Bali Lari Masuk Hutan dan Ditemukan Meninggal

Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Dok Dayat

Dikesempatan yang sama, pakar patologi klinis Universitas Indonesia (UI), Prof. Siti Boedina pada acara yang sama menyatakan tes PCR terbagi dua, yakni tes molekuler isotermal dan RT-PCR. RT-PCR mendeteksi protein virus. Secara umum, dua-duanya mendeteksi materi virus.

“Tes ini (tes molekuler isotermal) mendeteksi DNA virus. Untuk tes molekuler isotermal, alatnya simpel dan bisa dibawa ke mana-mana. Pemeriksaannya juga tak butuh proses lama. Hanya sekitar 30 menit, sudah ada hasil yang bisa dijadikan pegangan soal kondisi kesehatan seseorang,” papar Prof. dr. Siti Boedina Kresno, Sp. PK (K) pakar patologi klinis Universitas Indonesia (UI).

Baca Juga: Laporkan Pelanggaran Pilkada 2020 Langsung ke Bawaslu, Ini Caranya!

Sebagai gambaran, di seluruh rumah sakit Siloam Hospitals Group, tes molekuler bisa didapat mulai dari Rp 999.000 (minimum 10 orang). Selain digunakan untuk pasien dengan onset gejala kurang dari tujuh hari.

Tes ini dikatakan juga sangat sesuai digunakan untuk kasus gawat darurat di IGD, tindakan operasi yang harus segera dilakukan,  serta rawat inap. Dengan sifatnya yang portabel atau mudah dibawa, layanan tes molekuler isotermal  pun tidak terbatas hanya di lingkungan rumah sakit saja.

Baca Juga: Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R Golose Dimutasi

“Bagi masyarakat yang sudah mulai berkegiatan dengan jumlah peserta terbatas, misalnya acara resepsi pernikahan, pertemuan sosial atau kantor, layanan tes ini juga dapat digunakan. Selain itu juga disediakan layanan tes di rumah (home care)."

Untuk di rumah sakit ini menurut Caroline, telah dilakukan lebih dari 1.000.000 tes COVID-19 atau berkontribusi  hampir 5% terhadap pangsa nasional dan merawat lebih dari 9.000 kasus terkonfirmasi positif.(***)

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler