Fakta yang dilaporkan Trusted Source ini menemukan bahwa dari 13,8 juta dosis vaksin COVID-19 pertama yang diberikan kepada orang Amerika efek sampingnya lebih tinggi dirasakan oleh wanita.
Dari penelitian itu diketahui 79 persen dari efek samping yang dilaporkan berasal dari wanita, meskipun hanya 61 persen dari vaksin yang diberikan kepada wanita.
Mereka menunjukkan bahwa respons yang lebih kuat dari wanita terhadap vaksinasi lain telah terlihat selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Kisah Viral Pasangan Dokter Sultan, Punya 25 ART Salah Satunya Khusus Beli Galon
Para ahli menduga bahwa pada wanita, terutama wanita pramenopause, kadar estrogen membantu mengaktifkan respon kekebalan terhadap penyakit dan terhadap vaksin.
Sebaliknya, pria memiliki lebih banyak testosteron, hormon yang agak meredam atau memperlambat respon yang sama.***.