Respon Perempuan Terhadap Efek Vaksin Lebih Kuat Dari Pria, Cari Tahu Penyebabnya

- 15 Maret 2021, 09:04 WIB
Ilustrasi seorang perempuan tengah menjalani  vaksinasi covid-19 di Bali.
Ilustrasi seorang perempuan tengah menjalani vaksinasi covid-19 di Bali. /Dok Artaya

INDOBALINEWS - Kaum pria dalam hal fisik memang memang terlihat lebih kuat lebih kokoh ketimbang wanita. Tetapi banyak fakta science maupun fakta empiris menyebutkan bahwa ternyata perempuan lebih tegar dan kuat lho.

Dari banyak urusan membuktikannya, mulai dari kaum perempuan yang lebih panjang umur, lebih bisa multi tasking hingga urusan vaksin pun begitu.

Menurut sebuah penelitian ternyata respon perempuan terhadap efek vaksin lebih kuat dari kaum ada. Tapi jangan takut, sebab vaksin tetap penting dan jikapun ada efeknya akan hilang dalam 24 jam.

Baca Juga: Siaran Langsung Prosesi Pernikahan Atta-Aurel Diprotes, Begini Alasan KNRP

Baca Juga: Virus Corona Varian Baru P1 Sudah Terdeteksi di Filipina

Seperti yang dikatakan Dr. William Schaffner, pakar penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine di Tennessee, fenomena ini telah dipelajari selama bertahun-tahun.

Ia juga menghimbau dengan sangat untuk para perempuan  agar memahami bahwa respons yang lebih kuat dan gejala sementara bukanlah alasan untuk menolak vaksin.

"COVID-19 buruk dan akan menempatkan wanita di ICU seperti halnya pria. Efek samping vaksin bersifat sementara dan sebagian besar hilang dalam 24 jam," kata Schaffner.

Baca Juga: Lagi-Lagi Miras Oplosan Membawa Maut, 3 Mahasiswa Meregang Nyawa

Baca Juga: 6 Kasus di Indonesia, Virus B117 Bisa Dideteksi Dengan Tes Antigen dan PCR

Sementara itu menurut Dr Larry Schlesinger, presiden dan kepala eksekutif Texas Biomedical Research Institute di San Antonio dalam Healthline, Minggu 14 Maret 2021 yang dikutip indobalinews.com dari antara mengatakan perempuan pada umumnya memiliki respons yang lebih kuat terhadap vaksin.

Hal itu karena tubuh perempuan lebih cepat dan lebih kuat dalam hal mengaktifkan 'benda atau sesuatu' yang diperkenalkan oleh vaksin ke dalam tubuh.

"Penyakit menular pada umumnya selalu tentang respon kekebalan dan bukan bug-nya," kata Dr. Larry Schlesinger.

Lebih lanjut menurutnya pada perempuan ada respons yang bersemangat dan lebih kuat (terhadap banyak vaksin). Para ahli mengatakan tantangan saat ini adalah untuk membagikan informasi tersebut tanpa menimbulkan kekhawatiran atau alasan untuk menghindari vaksin COVID-19.

Baca Juga: Fakta Pembunuh Berantai di Bogor : Positif Narkoba Hingga Cari Mangsa Dari Facebook

Baca Juga: Keburu Viral, Bule Yang Buka Kelas Orgasme di Ubud Bali Diamankan Polisi

Senada dengan keduanya, Julianne Gee, MPH dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa penelitian tersebut yang merupakan bagian dari pelacakan berkelanjutan CDC terhadap vaksin dan dampaknya, tidak boleh mempengaruhi siapa pun untuk tak melakukan suntikan.

"Penyakit COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian, dan vaksinasi merupakan alat pencegahan yang penting untuk mencegah penyakit dan komplikasi. Vaksin COVID-19 akan membantu masyarakat kembali normal," kata Gee.

Baca Juga: Ini Manfaat Berdiri, Dari Bakar Kalori Hingga Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Fakta yang dilaporkan Trusted Source ini menemukan bahwa dari 13,8 juta dosis vaksin COVID-19 pertama yang diberikan kepada orang Amerika efek sampingnya lebih tinggi dirasakan oleh wanita.

Dari penelitian itu diketahui 79 persen dari efek samping yang dilaporkan berasal dari wanita, meskipun hanya 61 persen dari vaksin yang diberikan kepada wanita.

Mereka menunjukkan bahwa respons yang lebih kuat dari wanita terhadap vaksinasi lain telah terlihat selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Kisah Viral Pasangan Dokter Sultan, Punya 25 ART Salah Satunya Khusus Beli Galon

Para ahli menduga bahwa pada wanita, terutama wanita pramenopause, kadar estrogen membantu mengaktifkan respon kekebalan terhadap penyakit dan terhadap vaksin.

Sebaliknya, pria memiliki lebih banyak testosteron, hormon yang agak meredam atau memperlambat respon yang sama.***.

 

Editor: Shira Ade

Sumber: antaranews Healtline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x