“Peneliti Unair, Muhammad Nur Ghoyatul Amin menjadi rujukan bahwa kita masih dapat memanfaatkan efek dari asam lemak omega-3 dari ikan goreng, penyetan, semur ikan, maupun ikan kaleng," sambungnya.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk mulai menghadirkan ikan di meja makan, baik saat berbuka maupun sahur.
"Dengan begitu banyaknya manfaat ikan, semoga puasa kita lancar dan kita bisa fokus ibadah," tuturnya.
Baca Juga: Putri Koster Ajak Seniman Bali Petik Lelaku Hidup 'Guru Alam' Umbu Landu Paranggi
Baca Juga: Modus Baru Kapal Ilegal Vietnam Kini Incar Cumi di Perairan RI
KKP juga telah bersurat ke Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan di seluruh Indonesia meminta untuk menggelar pasar ikan murah Ramadhan, baik secara online maupun offline per 31 Maret 2021.
Artati menyebut penyelenggaraan secara online dilakukan melalui aplikasi #PasarlautIndonesia dan bekerjasama dengan market place.
Sementara gelaran secara offline, bisa dilakukan di pasar tradisional, pasar ikan modern, atau tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19 Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Bali Alami Penurunan
Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Innes Rahmania memaparkan bahwa berdasarkan analisis data tahun 2020 dan prognosa 2021, Ditjen PDSPKP memperkiraan kebutuhan ikan selama April – Mei 2021 mencapai 2.522.500 ton. Sementara prognosa ketersediaan ikan sebesar 2.696.000 ton.
“Permintaan ikan diprediksi meningkat di minggu pertama Ramadhan dan stabil kembali di minggu kedua hingga jelang lebaran. Tujuh hari setelah lebaran, permintaan ikan diprediksi naik lagi untuk kebutuhan hotel, restoran, katering dan oleh-oleh,” terang Innes. ***