Putri Koster Ajak Seniman Bali Petik Lelaku Hidup 'Guru Alam' Umbu Landu Paranggi

- 12 April 2021, 21:18 WIB
Putri Koster hadir dalam prosesi penghormatan inkulturasi antara liturgi Kristiani dan ritual Kurukudu dalam tradisi Sumba kepada mendiang Umbu Landu Paranggi, di Taman Makam Kristiani Mumbul,  Nusa Dua, Badung Senin 12 April 2021.
Putri Koster hadir dalam prosesi penghormatan inkulturasi antara liturgi Kristiani dan ritual Kurukudu dalam tradisi Sumba kepada mendiang Umbu Landu Paranggi, di Taman Makam Kristiani Mumbul, Nusa Dua, Badung Senin 12 April 2021. /Dok. Humas Pemprov Bali

INDOBALINEWS - Para seniman Bali merasa kehilangan sosok penyair Umbu Landu Paranggi seperti halnya dirasakan seniman multilalenta Ni Putu Putri Suastini Koster yang mengajak untuk memetik lelaku hidup sang Guru Alam yang kini pergi menuju kebahagiaan.

Putri Koster hadir dalam prosesi penghormatan inkulturasi antara liturgi Kristiani dan ritual Kurukudu dalam tradisi Sumba kepada mendiang Umbu Landu Paranggi, yang dilaksanakan di Taman Makam Kristiani Mumbul, Jalan Bypass Ngurah Rai, Nusa Dua Badung Senin 12 April 2021.

"Bukan berarti kami sedih, hanya saja kami merasa secara fisik, kami tidak bisa berdekatan. secara fisik kehilangan namun kami juga bersyukur bahwa Bapak Umbu kini telah pergi untuk meraih kebahagiaan,” ucap pendamping Gubernur Bali Wayan Koster ini.

Baca Juga: Modus Baru Kapal Ilegal Vietnam Kini Incar Cumi di Perairan RI

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19 Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Bali Alami Penurunan

Baca Juga: Didanai Rp 6,6 Miliar Gedung MDA Tabanan dan Buleleng Diharapkan Jaga Kelestarian Adat Budaya Bali

Saat ini, jenazah mendiang akan ‘diistirahatkan’ sementara di lokasi tersebut sembari menunggu kondisi sudah memungkinkan untuk membawa mendiang ke tempat peristirahatannya yang terakhir, di tanah kelahirannya, Sumba, NTT.

Menjadi tanggung jawab yang merasa sebagai murid mahaguru, jangan hanya bangga saja namun perlu memetik apa-apa yang sudah diberikan 'Presiden Malioboro' itu tidak hanya bersastra, namun juga lelaku hidup yang baik.

"Mari kita petik lelaku hidupnya dan jadikan pedoman," seru Putri.

Baca Juga: Peluang Bisnis Terbuka Luas Seorang Installer Dituntut Profesional dan Berintegritas

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita Mendalam atas Korban Meninggal Gempa M6,1 di Jatim

Baca Juga: Lele Mutiara KKP Dukung Program Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Masyarakat

Dalam pandangannya, di balik kepolosan dan konsistensi Umbu di dunia sastra, tidak hanya berlaku sebagai guru sastra tetapi ‘guru alam’ bagi semua.

Meski tidak terlahir di Bali, namun Putri sangat mengagumi jasa-jasa sosok yang sering disebut mahaguru para penyair di Indonesia tersebut bagi perkembangan dunia sastra di Bali.

Meskipun lahir dari darah biru,  keluarga bangsawan di tanah Sumba, namun kiprahnya berperan besar dalam tatanan tingkah laku hidup yang baik di Bali, Jawa, Sumatera dan lainnya.

Baca Juga: Politeknik KP Sidoarjo Ciptakan Inovasi Kincir Air Tambak Hemat Energi Ramah Lingkungan

Baca Juga: Penyelundupan 22.230 Benih Lobster dari Riau ke Singapura Digagalkan Petugas Gabungan

Dia mengibaratkan sang penyair seperti satu sayap yang mengepak menempuh jalan sunyi, sementara  sayap lainnya dikepak sang istri, untuk menata kehidupan keluarga.

“Keduanya, sama-sama memberikan makna pada orang-orang di sekitarnya, beliau telah menorehkan banyak pelajaran hidup kepada para muridnya yang tersebar di seluruh Tanah Air.  terus bergerak di ruang sunyi, tak kenal lelah,” katanya.

Berpulangnya Umbu Landu Paranggi, juga diharapkan Putri Koster seyogyanya menjadi momentum untuk kembali mengasah batin dan lelaku lewat sastra dan kata-kata. ***


Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x