Parah, Empat Kecamatan di Lombok Tengah Terjangkit PMK

- 20 Mei 2022, 19:50 WIB
Kepala Dinas Pertanian Loteng, Taufikurrahman PN.
Kepala Dinas Pertanian Loteng, Taufikurrahman PN. /Dok Dinas Pertanian Loteng

 

INDOBALINEWS - Empat Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah, NTB, sudah sangat parah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak.

Dua hari sebelumnya, kata Kepala Dinas Pertanian Loteng, Taufikurrahman PN, penyebaran virus PMK ini, hanya dialami oleh lima desa saja.

"Ternak yang terjangkit pada angka 363 ekor. Tetapi saat ini sudah mencapai 608 ekor," katanya, Jumat, 20 Mei 2022.

Baca Juga: Ini Peraturan Perjalanan Udara Terbaru di Bandara Ngurah Rai Bali

Jumlah tersebut, katanya, berada di empat kecamatan, masing-masing, Praya Tengah, Praya Timur, Praya Barat dan Kecamatan Jonggat.

Kondisi ini, menurutnya, akan terus mengalami peningkatan, karena pasokan obat-obatan yang dari pemerintah pusat belum ada.

Sementara di satu sisi, katanya, tingkat penyebaran virus ini, memiliki intensitas yang sangat tinggi.

Baca Juga: 2 Tahun Vakum, Bali Spirit Festival 2022 Kembali Digelar, Jadi Titik Bali Kebangkitan Pariwisata Bali

"Kita kesulitan, karena tingkat penularan yang tinggi, ditambah dengan ketiadaan obat," katanya.

Dia menjelaskan, penanganan PMK ini, sebelumnya sudah dilakukan di Desa Kelebuh, Praya tengah.

Bahkan, kata dia, bantuan obat-obatan itu sendiri diserahkan langsung dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian.

Baca Juga: Video Viral di Medsos Dugaan Pengeroyokan di Lapangan Lumintang Denpasar, Ternyata Korban Cinta Segitiga

"Itu pun saat meninjau kandang komplek ternak sapi milik warga," katanya.

Untuk mengatasi ketiadaan obat, katanya, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para peternak, perangkat desa, untuk penyediaan obat ini, harus dilakukan secara urunan.

Masalahnya, kata dia, kalau masih menunggu bantuan obat, tentunya membutuhkan waktu.

Baca Juga: Video Viral di Medsos Dugaan Pengeroyokan di Lapangan Lumintang Denpasar, Ternyata Korban Cinta Segitiga

Dia menerangkan, solusi untuk mengatasi persoalan ini, peternak menyediakan obatnya, pihak kami yang memberikan pelayanan pengobatan secara gratis.

Masalahnya, tambah dia, Dinas Peternakan sendiri tidak menyediakan obat-obatan, khususnya obat PMK seperti sekarang ini.

Baca Juga: KPK Terima 395 Laporan Gratifikasi Idul Fitri, Termasuk 268 Karangan Bunga dan Parsel Senilai Rp153.736.899.

"Jadi, kita sepakati, setiap ternak yang sakit, harus segera diberikan obat, nanti pihak kami yang melayani," katanya. ***

 

 

 

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x