"Kita akan tahu ketika kita semakin sering terlibat. Jangan terpaku dengan budget dan alat, agaknya penting buat diingat," ujarnya menambahkan.
Sementara, Vidya menengok ke belakang, ketika ia, Riza, dan kawan-kawannya di bangku kuliah mulai membuat film pendek "Makmum" pada tahun 2015. Keterbatasan yang mereka alami kala itu rasanya tidak menjadi tantangan berarti bila dibandingkan dengan semangat yang mereka miliki.
Baca Juga: Penyu Hijau Hasil Sitaan TNI AL Dilepasliarkan di Pantai Kuta
Akhirnya, proses itu berbuah manis untuk tampil di festival film, memenangkan penghargaan, hingga kemudian diadaptasi menjadi format film panjang dan memiliki sekuel.
"Kita tidak pernah tahu keisengan ini akhirnya akan sejauh ini. Perjalanannya panjang," kenang Vidya.
Untuk para pembuat film muda, Vidya mengatakan penting bagi mereka untuk cerdas dalam memanfaatkan kesempatan yang ada untuk terus belajar dan terlibat dalam pembuatan film.
Baca Juga: Terobosan Baru LIB: Pemain Liga 1 Akan Dipasang GPS
Ia berkaca dari pengalamannya sendiri dan tidak menyangka keisengan itu bakal berjalan sejauh ini. "Punya teman-teman dan tim yang solid itu juga penting. Tim memang tidak selalu sejalan, pasti ada debat dan itu wajar," kata Vidya.
Dari situ, manfaatkan peluang karena sekarang ini harus merubah mindset yaitu mindset membuat film harus 'menghasilkan uang'.
Baca Juga: Lihat Iklan Rokok di Jalan, Bupati Klungkung Suwirta Langsung Cabuti Spanduk