Belajar Ulet dan Pantang Menyerah dari Made Lin, dalam Melestarikan Budaya Bali

- 28 April 2022, 12:58 WIB
Maestro Rias Pengantin Bali, Almarhum Made Lilin Andayani Luwur atau Made Lin.
Maestro Rias Pengantin Bali, Almarhum Made Lilin Andayani Luwur atau Made Lin. /Dok Keluarga Made Lin

Baca Juga: Jelang GPDRR: Pemerintah Indonesia dan PBB Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama Pengamanan

Dituturkan juga oleh Jelvi bahwa sosok Made Lin tidak pelit untuk membagi ilmu dengan orang lain. Bukan hanya kepada anak dan cucu, tapi kepada siapa saja yang ingin belajar darinya.

Semasa hidup, Made Lin tidak hanya membentuk dan menjaga Harpi Melati Bali di berbagai daerah. Namun juga mendirikan lembaga kursus tata rias pengantin yang sesuai dengan pakemnya.

Dari lembaga ini, banyak lahir bakat-bakat muda dari generasi penerus Bali yang akan melestarikan rias pengantin sesuai dengan pakem yang ada. "Apa yang sudah Ibu berikan dan bangun, agar kita jaga bersama. Memang jiwa ibu pergi, tapi sukmanya tetap bersama kita semua," tuturnya.

Made Lin adalah sosok yang berjasa membentuk Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Melati di sembilan Kabupaten/kota se-Bali sejak 18 tahun lalu. Ia menekuni pakem rias tradisional khas Pulau Dewata setelah menikah dengan pemuda dari Kabupaten Buleleng, Bali.

Baca Juga: Bule Tanpa Busana di Gunung Batur yang Viral di Medsos, Mengaku Sebagai Aktor Netflix

Suri tauladan ini juga yang juga menjadi penyemangat berkarya salah seorang cucunya, Wayan Gendo Suardana, seorang aktivis sosial dan pengacara di Bali. 

"Beliau memiliki keinginan besar menjaga pakem rias pengantin tradisional Bali, kalau ada yang buat riasan aneh, langsung beliau galak karena sudah keluar dari pakem," kata Wayan Gendo Suardana, cucu Made Lin dalam acara Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Harpi Melati Bali di Kuta, Rabu 27 April 2022.

Perjalanan sang maestro tata rias pengantin diceritakan dalam sebuah film pendek karya movie maker Erick Est. Film itu dibuka dengan kisah pertemuan beliau bersama sang suami, Gede Luwur Suberata, di Bandung pada tahun 1963.

Baca Juga: Pukul Anak Tetangga Sampai Benjol, Opa Diamankan Polisi Kena Pasal Perlindungan Anak

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x