Jelang Libur Lebaran 2022: 150 Fotografer di Tanah Lot Gunakan Layanan QRIS LPD Desa Adat Beraban

29 April 2022, 20:13 WIB
Seorang fotografer menunjukkan papan QRIS LPD Desa Adat Beraban yang membantu transaksi secara digital dalam layanan jasa fotografi di kawasan pariwisata Tanah Lot, Tabanan, Bali. /Humas LPD Desa Adat Beraban

INDOBALINEWS - Sebanyak 150 fotografer di Tanah Lot telah mendaftarkan diri sebagai pengguna QRIS LPD di LPD Desa Adat Beraban, Tabanan, Bali.

Kepala LPD Desa Adat Beraban I Made Suardika mengatakan pendaftaran 150 fotografer di Tanah Lot ini adalah langkah maju menuju digitalisasi yang dilakukan oleh LPD.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Baca Juga: Presiden Putin Pastikan Hadiri KTT G20 di Bali, Jokowi Siap Fasilitasi Perdamaian Rusia dan Ukraina

Saat ini telah dibagikan secara simbolis papan QRIS kepada para fotografer oleh perwakilan Bank BPD Bali, LPD Desa Adat Beraban, dan USSI Dewata Technology sebagai technology support.

Selain kepada para fotografer di Tanah Lot, QRIS secara simbolik juga dibagikan kepada penjual layang-layang untuk mempermudah transaksi mereka.

Penyerahan QRIS kepada para fotografer ini tak bisa dilepaskan sebagai salah satu peran yang harus diambil oleh LPD dalam peningkatan proses digitalisasi lembaga keuangan agar fungsi jembatan ekonomi digital bagi masyarakat Bali dapat lebih dioptimalkan.

“Khusus menyambut libur Lebaran tahun 2022 ini LPD di Bali serentak menggalakkan percepatan implementasi QRIS guna mempermudah wisatawan di Bali dalam melakukan transaksi,” kata Suardika saat pembagian papan QRIS, Kamis 28 April 2022.

Baca Juga: Jokowi Telepon Putin dan Zelenskyy, Presidensi G20 Indonesia Dorong Perdamaian Rusia dan Ukraina

Program percepatan implementasi QRIS di LPD Bali adalah salah satu program yang dapat diterapkan segera di merchant milik nasabah LPD agar tidak tertinggal oleh kemajuan zaman.

Kejadian 2018 saat wisatawan dari Tiongkok yang menggunakan sistem pembayaran mereka tidak memberikan kontribusi apapun bagi masyarakat Bali dapat lebih diminimalisasi dengan percepatan implementasi QRIS ini.

Keperluan wisatawan yang membutuhkan alat transaksi keuangan yang mudah, cepat, dan aman; harus direspons oleh semua pelaku industri wisatawan di Bali, tidak terkecuali LPD sebagai lembaga keuangan berbasis adat yang ada di Bali.

Saat ini QRIS sebagai salah satu alat pembayaran nontunai terus digalakkan oleh pemerintah untuk menunjang kemajuan di tingkat pelaku usaha mikro dan untuk melaksanakan protokol kesehatan saat bertransaksi.

Baca Juga: Wabup Lotim : Tidak Ada Jarak Antara Pemimpin dan Rakyat

Ihin Solihin, Direktur Utama USSI Dewata Technology mengatakan pada saat pandemi seperti ini sentuhan melalui uang tunai secara langsung harus diminimalisir guna mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19.

"Proses percepatan implementasi QRIS di LPD Bali harus segera digencarkan guna menangkap berbagai peluang ekonomi setelah pandemi ini berangsur menuju kehidupan normal baru dan berkurangnya pengetatan berbagai moda transportasi," tutur Solihin.

Berdasarkan survei Bank Indonesia, rata-rata wisatawan yang berlibur ke Bali pada masa pandemi Covid-19 membelanjakan Rp5-10 juta untuk satu keluarga.

Sementara itu jika dirata-rata satu orang wisatawan menghabiskan uang sekitar Rp3,1 juta untuk berlibur ke Bali adalah peluang yang dapat ditangkap salah satunya dengan menyelenggarakan alat transaksi yang mudah dan cepat melalui QRIS LPD ini.***

Editor: M. Jagaddhita

Tags

Terkini

Terpopuler