Cuaca Ekstrem Akibatkan Banjir dan Tanah Longsor di Bali, Ini Rincian Selama 3 Hari

10 Oktober 2022, 16:45 WIB
Tanah longsor yang terjadi di Bali menyusul cuaca ekstrim yang terjadi sejam pekan lalu hingga Senin 10 Oktober 2022. /Dok BPBD Bali

 

INDOBALINEWS - Sejumlah bencana alam akibat cuaca ekstrim beberapa hari belakangan ini terjadi di Bali.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Made Rentin menuturkan bahwa kondisi saat ini Senin 10 Oktober 2022, banjir telah surut dan aktivitas masyarakat kembali normal seperti sedia kala.

Sementara itu, Rentin menambahkan Pemerintah Provinsi Bali juga telah memberikan bantuan pascabencana.

Baca Juga: Liga 1: Bali United Tetap Gelar Latihan Meski Belum Ada Kepastian Kelanjutan Kompetisi

"Berupa santunan kematian senilai 15 juta per orang dan biaya perawatan di rumah sakit masing-masing 10 juta untuk tiap orang," jelas Rentin dalam pernyataan resminya yang dikutip Senin 10 Oktober 2022. 

Sebelumnya cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang terjadi di sebagian besar wilayah Bali, Jumat 7 Oktober 2022. Hujan lebat terjadi mulai dari pukul 00.30 dini hari hingga 06.30 WITA.

"Hari Jumat tanggal 8 Oktober 2022, hujan lebat terjadi mulai dari subuh pukul 00.30 WITA sampai dengan 06.30 WITA hampir merata di seluruh wilayah Bali," jelas Rentin. 

Baca Juga: Mahasiswa UGM, Tegar Sinar Ramadhan Nekat Lompat dari Hotel di Bulan Kelahirannya

Fenomena itu kemudian menyebabkan terjadinya bencana mulai dari tanah longsor, pohon tumbang, jalan amblas dan banjir yang tersebar di tujuh wilayah kabupaten/kota.

Dari beberapa bencana itu, BPBD Provinsi Bali mencatat ada tiga titik kejadian yang menimbulkan korban jiwa.

Adapun yang pertama peristiwa tanah longsor yang mengakibatkan jalan amblas di Desa Gunaksa, Kabupaten Bangli.

Baca Juga: Aliansi Mahasiswa Bali untuk Lingkungan Hidup Pertanyakan Keseriusan FSC Jaga hutan untuk Rakyat

Atas kejadian itu, dua mobil terperosok hingga tertimbun material dan menyebabkan tiga orang meninggal dunia serta tiga lainnya luka ringan.

Petaka berikutnya adalah kecelakaan kerja proyek sanderan jalan di Desa Taro, Kabupaten Gianyar yang mengakibatkan seorang pekerja asal Jember meninggal dunia tertimbun material longsor.

Berikutnya tim BPBD Kota Denpasar menemukan mayat diduga terbawa arus banjir. Jenazah itu diketahui bernama GD ,warga Karangasem berusia 22 tahun.

Baca Juga: Tiga Oknum Polisi di Medan Ditetapkan Sebagai Tersangka Perampokan Sepeda Motor

Di samping itu, banjir dengan tinggi muka air 60-100 sentimeter terjadi di dua lokasi. Adapun lokasi pertama adalah di Kota Denpasar dan Kelurahan Legian serta Kelurahan Seminyak di Kabupaten Badung.

Banjir di Seminyak membuat 33 orang yang terdiri dari 23 WNA dan 10 wisatawan domestik terpaksa harus dievakuasi setelah penginapan mereka terkepung banjir.

Adapun kondisi saat ini banjir telah surut dan aktivitas masyarakat kembali normal seperti sedia kala.

Baca Juga: Berikut Beberapa Fakta Kasus Bunuh Diri Tegar Sinar Ramadhan

Pemerintah Provinsi Bali telah memberikan bantuan pascabencana berupa santunan kematian senilai 15 juta per orang dan biaya perawatan di rumah sakit masing-masing 10 juta untuk tiap orang. ***

 

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler