Di Sumba, Presiden Jokowi Singgung Soal Tingginya Angka Kemiskinan

- 23 Februari 2021, 23:51 WIB
Hujan tak menyurutkan Presiden Jokowi meninjau area lumbung pangan di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT.
Hujan tak menyurutkan Presiden Jokowi meninjau area lumbung pangan di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT. /Facebook/Presiden Joko Widodo

INDOBALINEWS - Setelah sempat tertunda, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 23 Februari 2021.

Presiden meninjau area lumbung pangan yang terletak di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT.

Dalam kunjungan yang diwarnai guyuran hujan ini, Presiden Jokowi sempat menyinggung masih tingginya angka kemiskinan di Provinsi NTT dan Sumba Tengah khususnya.

Baca Juga: Buruan Daftar! Gelombang 12 Kartu Prakerja Telah Dibuka

Itu sebabnya, Kepala Negara fokus mengembangkan lumbung pangan di daerah itu.

“Di sini memang, di Kabupaten Sumba Tengah ini, kita siapkan saat ini memang baru 5.000 hektare, di mana yang 3.000 (hektare) ditanam padi, kemudian yang 2.000 (hektare) ditanam jagung," kata Presiden Jokowi,

"Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10.000 hektare, yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare untuk jagung,” imbuhnya.

Baca Juga: Berantas Mafia Tanah, Jaksa Agung Diminta Tak Mutasi Penyidik Kasus Tanah di Labuan Bajo

Presiden Jokowi mengatakan, lumbung pangan dikembangkan di NTT, khususnya Sumba Tengah karena tingkat kemiskinan di wilayah itu masih tinggi. Belum lagi waktu panen padi di wilayah ini masih sekali dalam setahun.

“Data yang saya miliki, 34 persen kemiskinan ada di sini. Dan, panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Pangkas Cuti Bersama 2021, Dari Tujuh Hari Jadi Hanya Dua Hari

Pada kesempatan yang sama, Presiden juga mengungkapkan masalah penyediaan air termasuk penyediaan air baku dan irigasi di seluruh NTT.

“Memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu, di sini tadi kita lihat sudah dibangun di 2015 sampai 2018 sumur bor yang masuk ke sawah, juga ada embung. Beberapa embung di sini, embung besar juga sudah dibangun. Tapi masih jauh dari cukup, masih kurang,” urainya.

Baca Juga: Sandiaga Uno - Ridwan Kamil Bertemu, Bantah Bahas Rencana Duet di Pilpres 2024

Pemerintah, lanjut Presiden Jokowi, telah membangun sejumlah embung dan bendungan di wilayah NTT dan akan terus ditingkatkan jumlahnya.

“Saya sudah perintahkan Pak Menteri PUPR untuk dilihat kemungkinan dibangun waduk atau bendungan, kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor,” tegasnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan kepada Menteri Pertanian untuk menyediakan alat mesin pertanian (Alsintan) yang dibutuhkan.

Halaman:

Editor: M Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x