Gaduh Wacana Impor Beras, Gde Sumarjaya Linggih: Bulog Jangan Cuci Tangan

- 29 Maret 2021, 08:57 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih, SE, MAP.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih, SE, MAP. /Indobalinews/M Susanto Edison

"Ketiga, beras komersil yang dijual di pasar untuk konsumsi publik," ucapnya.

Baca Juga: Kilang Minyak Balongan Terbakar, 4 Warga Luka Bakar

Baca Juga: Satpam Gereja Luka Bakar Serius di Wajah, Korban Bom Makassar Bertambah Jadi 20 Orang

Selanjutnya, demikian Gde Sumarjaya Linggih, harus diakui bahwa sudah menjadi persoalan dari tahun ke tahun, kebutuhan beras nasional tidak cukup terpenuhi dari hasil produksi petani dalam negeri.

Oleh sebab itu, kata dia, impor beras sudah lumrah dilakukan setiap tahun. Waktu impor beras juga diatur sedemikian rupa.

"Ketika hasil panen dari petani kita sedang melimpah, belum perlu dilakukan impor dalam rangka melindungi kepentingan petani kita. Sebaliknya ketika beras langka belum dapat ditutupi oleh petani dalam negeri, maka mau tidak mau harus dilakukan impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum," tandas Gde Sumarjaya Linggih.

Baca Juga: Bom Makassar 14 Luka 1 Tewas, Diduga Pelaku di Atas Motor Saat Meledak

Terkait dengan perencanaan ketersedian beras untuk ke depan, imbuhnya, memang harus disiapkan sedini mungkin dalam menghadapi berbagai kondisi dan keadaan ke depan.

Justru akan sangat fatal akibatnya apabila pemerintah tidak menyiapkan perencanaan yang matang untuk menghadapi berbagai kemungkinan ke depan.

"Yang namanya perencanaan, ya, belum tentu tepat seratus persen. Sama halnya misalkan kita menyiapkan rencana APBN, pelaksanaannya belum tentu sama persis dengan apa yang direncanakan," tegas Gde Sumarjaya Linggih.

Halaman:

Editor: M Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x