Pertama,kolaborasi dan kerja sama komunitas internasional, seperti G20 sangat penting untuk mempercepatp proyek infrastruktur yang berkelanjutan.
Arsjad juga meminta dukungan pemerintah melalui kebijakan atau regulasi yang ramah dengan investasi, salah satunya melalui Omnibus Law.
Baca Juga: Piala AFF U 19: Indonesia Kalahkan Myanmar Namun Gagal Lolos ke Semifinal
Sejalan dengan pandangan Arsjad dan Shinta Kamdani, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara sebagai perwakilan Kementerian Keuangan mengatakan pembangunan infrastruktur sangat penting bagi
pertumbuhan ekonomi nasional.
Selama 7 tahun ini, Presiden Jokowi sangat serius membangun dan mengejar ketertinggalan infrastruktur, terutama soal akses jalan tol.
Baca Juga: Tersangka Dugaan Korupsi Penyimpangan Dana KUR Bank BUMN di Badung Ditahan
Suahasil mengatakan, infrastruktur sangat erat kaitannya dengan anggaran pemerintah. Namun, kterbatasan anggaran pemerintah membuat peran sektor swasta sangat penting dalam rangkam membanguninfrastruktur. Alhasil, kata Suahasil, kemitraan publik-swasta sangat diharapkan dalam ppercepatan pembangunan infrastruktur, khususnya yang inklusif dan lebih berkelanjutan.
“Pemerintah mendorong pembiayaan hijau atau berkelanjutan, salah satunya melalui instrumen obligasi hijau. Pemerintah juga membentuk Indonesian Environmental Fund sejak tahun 2018 untuk memastikan
keberlanjutan pembiayaan hijau,” kata Suahasil.
Baca Juga: 206 Raja Sedunia dan Senusantara akan Berkumpul di Bali, 30 dari Mancanegara
Dalam kesempatan ini, Deputy Chair Finance & Infrastructure Task Force/Deputy CEO Indonesia Investment Authority (INA) Arief Budiman juga melakukan dialog dengan World Bank Managing Director of Development Policy and Partnerships Mari Elka Pangestu terkait pembiayaan berkelanjutan.