"Inflasi peningkatannya cukup drastis sekitar 6,7 persen yoy. Ini cukup tinggi angkanya di atas angka nasional. Sebelumnya Bali bagus di bawah angka nasional dan termasuk dalam provinsi yang pengendalian inflasinya baik. Dan hal ini tergantung dinamika perekonomian makro di Bali, selain perekonomian kita juga bergejolak sangat dalam," ujar Gubernur Korster.
Koster juga mengatakan atas masukan dari Bank Indonesia untuk mencari solusi pengendalian inflasi jangkas pendek, sejumlah program digulir termasuk sosialisasi penanaman bibit cabe di rumah masing-masing.
"Atas masukan dari Pak Trisno untuk pengedalian inflasi jangka pendek dan langkah ini akan dilakukan secara berkelanjutan untuk memperkuat ketahanan pangan di Bali serta menyeimbangkan struktur perekonomian di Bali," imbuh Gubernur Bali.
Baca Juga: AstraPay Sanur Village Festival XV Kembali Digelar 17 Hingga 21 Agustus 2022
Gubernur Koster dalam arahannya saat pertemuan juga mendorong Bupati/Walikota se-Bali untuk segera membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan.
“Saya mendorong Bupati/Walikota untuk membuat BUMD Pangan untuk sektor yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Kedepan Kita akan atur perdagangan antar kabupaten/kota. Untuk itu, BUMD Pangan harus memiliki skema permodalan yang bagus agar membeli secara cash kepada petani. Jadi petani langsung mendapat uangnya,” jelas Gubernur. ***