Target Digitalisasi SPBU di Bali Capai 85% Lebih

- 16 September 2020, 19:48 WIB
 Pertamina telah melakukan digitalisasi di seluruh lini bisnis, dari hulu hingga hilir. Di Bali dari target yang dicanangkan program digitalisasi SPBU telah mencapai 85.3 persen dari total 190 SPBU yang direncanakan
Pertamina telah melakukan digitalisasi di seluruh lini bisnis, dari hulu hingga hilir. Di Bali dari target yang dicanangkan program digitalisasi SPBU telah mencapai 85.3 persen dari total 190 SPBU yang direncanakan /shira ade/Dok Pertamina Jatimbalinusra

INDOBALINEWS - Pertamina telah melakukan digitalisasi di seluruh lini bisnis, dari hulu hingga hilir. Di Bali dari target yang dicanangkan program digitalisasi SPBU telah mencapai 85.3 persen dari total 190 SPBU yang direncanakan.

Baca Juga: Untuk Bali yang Asri, Pertamina Luncurkan Program Langit Biru

Demikian dikatakan oleh Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji dari Surabaya seperti yang dikutip oleh indobalinews.com Rabu 16 September 2020.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Bali, Rabu 16 September 2020

"Hingga pertengahan bulan September 2020 ini, sebanyak 162 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di wilayah Bali telah menuntaskan program Digitalisasi SPBU," ujarRustam Aji.

Lebih lanjut, kata Rustam, jumlah tersebut mencakup 85.3 persen dari total 190 SPBU yang direncanakan untuk implementasi teknologi digital di wilayah Bali.

Baca Juga: Sekda DKI Jakarta Saefullah Meninggal Dunia Terinfeksi Covid-19

Hal itu dilakukan untuk menjawab tantangan di era digital. Dan melalui digitalisasi SPBU, termasuk pengembangan aplikasi MyPertamina, Pertamina memantau distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) end to end process. Hal ini akan memberikan layanan kepada pelanggan lebih aman, mudah dan cepat.

Baca Juga: WHO: Jangan Harap Ada Cukup Vaksin Hingga 2022, Jokowi Optimis 2021 Vaksin Merah Putih Sudah Siap

 Pertamina telah melakukan digitalisasi di seluruh lini bisnis, dari hulu hingga hilir. Di Bali dari target yang dicanangkan program digitalisasi SPBU telah mencapai 85.3 persen dari total 190 SPBU yang direncanakan
Pertamina telah melakukan digitalisasi di seluruh lini bisnis, dari hulu hingga hilir. Di Bali dari target yang dicanangkan program digitalisasi SPBU telah mencapai 85.3 persen dari total 190 SPBU yang direncanakan Dok Pertamina Jatimbalinusra

Secara total, di seluruh wilayah MOR V yang meliputi Jatim, Bali, NTB, dan NTT, Program Digitalisasi SPBU telah diterapkan di 1.009 SPBU. “Di wilayah MOR V, total ada 1.209 SPBU yang direncanakan akan dilakukan digitalisasi, bersinergi dengan Telkom. Artinya sudah 83.5 persen, sedang selebihnya dalam proses persiapan serta pemasangan sejumlah perangkat pendukung,” tambah Rustam.

Baca Juga: Galungan di Bali, Protokol Kesehatan di Pura Jagatnatha

Dengan Program Digitalisasi SPBU, maka Pertamina dapat memantau kondisi stok BBM, penjualan BBM, dan transaksi pembayaran di SPBU secara real-time. Konsep digitalisasi adalah dengan merekam seluruh data transaksi dan stok SPBU secara akurat pada waktu yang faktual. 

Di mana dari setiap nozzle/selang pengisian BBM ke kendaraan konsumen dibuatkan sesuai sistem sedemikian rupa. Sehingga secara langsung dapat memberikan data konsumsi dan penjualan setiap SPBU.

Baca Juga: Lockdown Tidak Dilakukan Oleh Pemerintah (Pusat), Ini Penjelasan Erick Thohir

“Dengan program digitalisasi ini, Pertamina dapat mengetahui jika terdapat SPBU yang akan kehabisan persediaan produk BBM, sehingga dapat segera ditindaklanjuti dengan upaya pengiriman BBM ke SPBU tersebut,” imbuhnya.

Selain itu digitalisasi juga mewujudkan cashless payment antara Pertamina dengan pemilik SPBU, serta pemilik SPBU dengan konsumen.

Baca Juga: Krematorium Penuh Jasad Korban Covid-19 Dipindah Keluar Kota

Rustam juga menambahkan, bahwa program ini dapat meningkatkan pengawasan penyaluran BBM, khususnya yang bersubsidi yaitu Biosolar (B30) dan penugasan yaitu Premium. Hal tersebut dimungkinkan karena data-data tersebut juga dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas.

Baca Juga: Cek FAKTA : Perokok Lebih BeresikoTerjangkit Covid-19 Daripada Non-Perokok

Juga Pertamina memberikan kemudahan bagi konsumen untuk membeli produk-produk Pertamina dengan cara pembayaran non tunai (cashless payment). Pembayaran non tunai di SPBU dapat dilakukan baik melalui fasilitas yang telah dikerjasamakan dengan berbagai perbankan maupun dengan Link Aja yang telah terintegrasi dengan aplikasi MyPertamina.

Baca Juga: Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose Pimpin Upacara Sertijab Pejabat Polda Bali

Kedua cara ini merupakan langkah konkret Pertamina dalam menerapkan transparansi dalam menjalankan penugasan dari pemerintah sekaligus meningkatkan kemudahan bagi masyarakat dalam membeli produk Pertamina.(***)

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x