FBI Buka Dokumen Serangan 11 September 2001, Isinya Ternyata Arab Saudi Tidak Terlibat

12 September 2021, 13:55 WIB
menara yang tersisa di World Trade Center New York, Menara 2, larut dalam awan debu dan puing-puing sekitar a setengah jam setelah menara kembar pertama runtuh 11 September 2001. /REUTERS / Ray Stubblebine

INDOBALINEWS - Federal Bureau of Investigation (FBI) telah membuka dokumen rahasia pertama terkait investigasi serangan 11 September 2001 atau nine eleventh (9/11) atas perintah resmi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Dokumen rahasia tersebut tampaknya telah mengalami banyak suntingan sebelum dipublikasikan. Beberapa kata atau frasa kalimat ditutup di sana-sini hingga sebagian tidak bisa dibaca utuh.

Dilansir dari Sputnik, Minggu 12 September 2021, dokumen rahasia pertama yang dibuka tersebut adalah hasil investigasi FBI dalam Operation Encore berupa wawancara dengan fasilitator pembajak 9/11 Omar Al Bayoumi dan Fahad Al Thumairy.

Baca Juga: Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia, Enrique Maluku Namanya

Mereka berdua yang memberi sokongan kepada pembajak Nawaf al-Hazmi dan Khalid al-Midhar.

Bayoumi dikatakan punya hubungan dengan Osama Bassman, orang yang ditengarai kenal dengan keluarga Bin Laden dan membina komunikasi dengan mereka.

Disebutkan Thumairy bekerja sebagai pegawai administrasi kantor konsulat Arab. Dia dimintai keterangan oleh FBI terkait pengadaan logistik yang signifikan untuk menyokong pembajak 9/11.

Meskipun dokumen tersebut menjelaskan berbagai macam kontak yang dimiliki dua pembajak 9/11 dengan rekanan Arab Saudi di AS, dokumen tersebut tidak menunjukkan bukti pemerintah Arab Saudi terlibat.

Baca Juga: Sisi Lain Kemenangan MU Atas Newcastle 4-1, Muncul Spanduk Tuduhan Pemerkosaan Cristiano Ronaldo

Sebelumnya pemerintah Arab Saudi sempat mengeluarkan pernyataan, mendukung penuh dibukanya dokumen rahasia 9/11. Hal ini guna menepis tuduhan selama ini bahwa pemerintah Arab ikut terlibat dalam serangan teror 9/11.

Kerajaan Arab Saudi menyatakan tuduhan selama ini yang menyatakan pemerintah Arab Saudi turut terlibat dalam serangan teror 9/11 adalah tuduhan yang tidak berdasar.

Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan pernyataan tersebut menyusul adanya keputusan Joe Biden untuk memerintahkan diklasifikasinya dokumen rahasia 9/11.

Baca Juga: Rusia Punya Bukti Dokumenter Atas Keterlibatan Amerika Serikat dalam Proses Pemilihan Parlemen

Presiden AS menandatangani surat perintah resmi dibukanya dokumen rahasia FBI terkait serangan 9/11 pada tanggal 3 September 2021 setelah mendapat banyak tekanan dari para keluarga korban 9/11.

Sementara itu tanggapan keluarga korban yang tergabung dalam 9/11 Families United menyatakan bahwa beberapa informasi masih dirahasiakan, namun dokumen tersebut berisi hal baru yang mengejutkan.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler