Turki Minta Amerika Serikat Angkat Kaki Dari Suriah dan Irak

27 September 2021, 05:13 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Pixabay

 

INDOBALINEWS - Turki menginginkan Amerika Serikat (AS) menarik pasukannya dari Suriah dan Irak.

Permintaan Turki ini sebagaimana AS telah menarik pasukannya dari Afghanistan setelah 20 tahun pendudukannya.

Turki meminta AS untuk mengakhiri kehadiran pasukan militernya di Suriah dan Irak agar bisa tercipta perdamaian di kawasan tersebut.

Baca Juga: Teknologi Digital Memberi Manfaat, Tetapi Juga Bahaya Baru

Demikian Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada CBS News, dikutip dari Sputnik, 27 September 2021.

"Tentu kalau saya punya pilihan, saya menginginkan mereka  keluar dari Suriah dan Irak. Sebagaimana mereka telah keluar dari Afghanistan," kata Erdogan.

"Bila kita ingin ciptakan perdamaian dunia, tidak ada artinya lagi tetap di situ. Kita perlu beri kesempatan kepada rakyat dan pemerintahannya untuk membuat keputusan sendiri," tambahnya.

Ketika ditanya apakah Erdogan pernah menyampaikan perihal penarikan militer AS dari Suriah kepada Presiden AS Joe Biden, Presiden Turki ini mengatakan belum pernah menyampaikannya.

Baca Juga: Denny JA: Revolusi Digital, Publik Sulit Bedakan Realitas dan Fiksi

Ketika Erdogan bertemu Biden di Brussels, Presiden AS ini masih fokus kepada penarikan pasukannya di Afghanistan dalam pembicaraan mereka.

AS dan NATO menarik pasukannya dari Afghanistan pada akhir Agustus menyusul pengumuman Biden untuk mengakhiri kehadiran militernya di Afghanistan.

Meskipun diumumkan beberapa bulan sebelumnya, penarikan itu dinilai "kacau" oleh pengamat akibat kekurangan Barat dalam menangani evakuasi warga negaranya, serta warga sipil Afghanistan yang mendukung mereka.

Pasukan AS masih bercokol di Irak sampai sekarang, walaupun telah ada upaya penarikan sejak AS menyerang Irak dan Suriah.

Baca Juga: Pengurus DPN PKP 2021-2026 Dilantik, Yussuf Solichien Ketua Umum dan Said Salahudin Sekjen

AS belum pernah mendapat mandat dari Dewan Keamanan PBB ataupun permintaan dari Damaskus untuk mengirim pasukannya ke Suriah.

Pemerintah Suriah menyebut kehadiran pasukan AS di Suriah dan keterlibatannya dalam pengolahan dan ekspor sumber daya alamnya adalah ilegal. ***

Editor: Riyanto

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler