INDOBALINEWS - Hari Puisi Sedunia atau World Poetry Day diperingati setiap tahun pada tanggal 21 Maret. Hari Puisi Sedunia menjadi salah satu cara dalam mengapresiasi karya-karya para penyair dunia.
Puisi adalah karya sastera ungkapan seseorang yang menggugah perasaan yang bisa membantu seseorang mengekspresikan emosi dan perasaan yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa.
Menulis puisi juga memungkinkan seseorang untuk memproses pengalaman traumatis dan meningkatkan keberanian dan keyakinan diri, meredakan stres dan mengatasi kecemasan.
Dilansir dari laman Poetry Fundation dan Unesco disebut World Poetry Day ditetapkan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) pada tanggal 21 Maret. Peringatan ini pertama digelar di Paris, Perancis pada bulan Oktober sampai November 1999.
Penetapan World Poetry Day dilatarbelakangi dengan adanya kebutuhan dan ketertarikan UNESCO terhadap estetika berolah kata.
Disebutkan juga bahwa puisi merupakan salah satu ekspresi paling murni dari kebebasan linguistik. Puisi memperkuat perkembangan intelektual, emosional dan psikologis serta bisa membentuk generasi yang berwawasan luas.
Berikut redaksi pilihkan 3 Puisi Cinta yang makna maha dahsyat yang melegenda yang kerap dibacakan di panggung panggung pentas karya sastera:
Baca Juga: Resmi, Prabowo Gibran Menang Pemilu 2024
1. "Bila Kutitipkan" Karya Pengasuh Ponpes Roudlatul Tholibin, Rembang, KH Mustofa Bisri (Gus Mus)
Bila kutitipkan dukaku pada langit
Pastilah langit memanggil mendung
Bila kutitipkan resahku pada angin
Pastilah angin menyeru badai
Bila kutitipkan geramku pada laut
Pastilah laut menggiring gelombang
Bila kutitipkan dendamku pada gunung
Pastilah gunung meluapkan api. Tapi
Kan kusimpan sendiri mendung dukaku
Dalam langit dadaku
Kusimpan sendiri badai resahku
Dalam angin desahku
Kusimpan sendiri gelombang geramku
Dalam laut pahamku
Kusimpan sendiri.
2. "Pada Suatu Hari Nanti” Karya Sapardi Djoko Damono
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari
Pada Suatu Hari Nanti
3. Love's Last Karya Christian Wiman, Penyair Penulis dan Editor asal Texas
Love's last urgency is earth
and grief is all gravity
and the long fall always
back to earliest hours
that exist nowhere
but in one's brain.
From the hard-packed
pile of old-mown grass,
from boredom, from pain,
a boy's random slash
unlocks a dark ardor
of angry bees
that link the trees
and block his way home.
I like to hold him holding me,
mystery mastering fear,
so young, standing unstung
under what survives of sky.
I learned too late how to live.
Child, teach me how to die.
Terjemahan :
Cinta Terakhir
Urgensi cinta yang terakhir adalah bumi
dan kesedihan adalah gravitasi
dan musim gugur yang panjang selalu
kembali ke jam-jam paling awal
yang tidak ada dimanapun
tapi di otak seseorang.
Dari yang padat
tumpukan remahan rumput tua
dari kebosanan, dari rasa sakit,
tebasan acak seorang anak laki-laki
membuka semangat gelap
lebah yang marah
yang menghubungkan pepohonan
dan menghalangi jalan pulang.
Aku suka memeluknya memelukku,
misteri menguasai rasa takut,
masih sangat muda, berdiri tanpa tersengat
di bawah apa yang bertahan dari langit.
Saya memang telat mempelajari cara untuk hidup.
Nak, ajari aku caranya mati. ***