Saksikan Gerhana Bulan Total Hari Ini 8 November 2022 dengan Mata Telanjang, Bahayakah? Ini Penjelasannya

8 November 2022, 15:13 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan Total /Afifah Amani/Pixabay: adege

 

INDOBALINEWS - Hari ini Selasa 8 November 2022, masyarakat bisa menyaksikan Gerhana Bulan Total dengan mata telanjang dari hampir seluruh wilayah Indonesia.

Menurut peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbanga masyarakat bisa menyaksikannya dengan mata telanjang alias tanpa alat khusus.

 "Masyarakat dapat menyaksikan dengan mata kepala, tanpa alat khusus, tidak seperti gerhana matahari yang menggunakan filter," kata Andi Pangerang seperti dikutip dari Antara Selasa 8 November 2022.

Baca Juga: 'Sekolah di Denpasar Harus Terapkan 100% Kawasan Tanpa Rokok'

Seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu dapat mengamati puncak gerhana bulan total pada pukul 18.00 WIB.

Gerhana bulan total tersebut berlangsung dengan durasi total selama satu jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama tiga jam 39 menit 50 detik.

Baca Juga: Polisi Humanis dan Profesional Amankan KTT G20

Andi menuturkan gerhana bulan total berbeda dengan gerhana matahari total karena bulan hanya masuk ke dalam bayangan inti (umbra) bumi sementara cahaya bulan adalah pantulan dari cahaya matahari yang mengenai permukaan bulan.

Sehingga intensitas cahayanya jauh lebih kecil dibandingkan intensitas cahaya matahari.

Oleh sebab itu, ia mengatakan gerhana bulan total aman dilihat langsung tanpa bantuan alat khusus.

Baca Juga: Pelatih Bali United U-20 Akui Pemain Jenuh Latihan Tanpa Kejelasan Kompetisi BRI Liga 1

Jika ingin mengabadikan fenomena astronomis tersebut, masyarakat dapat menggunakan kamera ponsel, kamera DSLR atau dapat memakai teleskop yang terhubung dengan kamera CCD dan laptop/PC.

Gerhana bulan total pada 8 November 2022 secara fisik sama seperti gerhana bulan total pada 16 Mei 2022.

Bahkan durasi totalnya hampir sama antara kedua gerhana tersebut, meskipun durasi parsialnya lebih lama.

Baca Juga: Pensiun dari Sepak Bola, Ini Profesi Terkini Deretan Legenda Bali United

Akan tetapi, masing-masing gerhana bulan total tersebut mempunyai karakteristik siklus Saros yang berbeda.

Gerhana bulan total pada 8 November 2022 mempunyai durasi total selama satu jam 24 menit 58 detik dan durasi parsialnya selama tiga jam 39 menit 50 detik.

Gerhana tersebut termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

Baca Juga: Bali Jagadhita Culture Week III : Dukungan BI dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Bali

Pada fenomena gerhana tersebut, posisi bulan berada di bagian selatan umbra bumi.

Gerhana bulan total pada 16 Mei 2022 memiliki durasi total yakni satu jam 24 menit 53 detik, sedangkan durasi parsialnya selama tiga jam 27 menit 14 detik.

Gerhana itu termasuk ke dalam gerhana ke-34 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 131. Pada saat itu, posisi bulan berada di bagian utara umbra bumi.

Baca Juga: Upaya Mencari Keadilan Membuahkan Hasil, MA Putuskan Notaris Hartono Tak Bersalah

Selain itu, gerhana bulan total pada 16 Mei 2022 memiliki jalur gerhana dari Tenggara hingga Barat Laut.

Sedangkan gerhana bulan total yang terjadi pada 8 November 2022 mempunyai jalur dari Timur Laut hingga Barat Daya.

Baca Juga: Arak Bali Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2022

Sama seperti saat bulan purnama biasa, gerhana bulan total menyebabkan kenaikan air laut semakin tinggi karena posisi matahari, bulan, dan bumi yang segaris.

Selain itu, bintang yang selama ini cukup redup ketika purnama dapat disaksikan dengan kondisi lebih terang karena saat gerhana, bulan menjadi redup.***

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler