Tupperware Terancam Bangkrut, Saham Anjlok 90 Persen

12 April 2023, 22:06 WIB
Ilustrasi botol Tupperware. /Unsplash / Estera Nicoi.

INDOBALINEWS - Tupperware merupakan merek yang sangat digandrungi oleh ibu-ibu. Pasalnya, merek ini terkenal sebagai wadah penyimpanan dan harganya terbilang cukup tinggi.

Saat ini produk milik Earl Silas Tupper terancam bangkrut dan rumornya akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Anjloknya nilai saham membuat krisis keuangan besar di perusahaan tersebut.

Baca Juga: Bersertifikat Halal, Cerenti Restaurant Hotel Grand Zuri Kuta Bali Layani Tamu Buka Puasa

Dilansir dari jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com, saham Tupperware dalam setahun terakhir anjlok hingga 90%. Dan pada Senin 10 Maret 2023, saham kembali turun sebanyak 50%.

Adapun yang dilansir dari editornews.pikiran-rakyat.com, Manajemen Tupperware memiliki keraguan untuk melanjutkan bisnis tersebut.

Tupperware juga melibatkan penasihat keuangan untuk membantu penggalangan dana agar perusahaan masih tetap bertahan.

Baca Juga: Perhatian! Cek Jadwal Libur Lebaran dan Cuti Bersama 2023

"Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam menangani posisi modal dan likuiditas kami," kata CEO Tupperware Brands Miguel Fernandez.

Hal yang menyebabkan terjadinya krisis keuangan besar pada perusahaan ini karena kalah saing dengan kompetitor yang mulai menjamur. Harga yang ditawarkan pun jauh lebih murah.

Adapun pelaporan peningkatan penjualan (year-on-year/yoy) yang telah dilaporkan tahun 2017, baru dilaporkan kembali tahun 2020.

Baca Juga: Pelunasan Biaya Haji Reguler Dibuka Kemenag, Simak Besarannya

Hal tersebut mengakibatkan New York Exchange memberi peringatan beberapa kali kepada Tupperware.

Keterlambatan laporan tersebut dapat menyebabkan dihapusnya saham Tupperware dari bursa saham.

Neil Saunders seorang analis ritel dari Global Data Retail mengungkapkan analisisnya tentang ketidakmampuan Tupperware dalam bersaing dengan kemajuan jaman.

Baca Juga: Menarik, Limbah Kulit Kopi Jadi Pakan Ternak Hasil Uji Tim PKM Program Pascasarjana Warmadewa

Menurutnya, perusahaan tersebut tidak melakukan inovasi untuk menarik minat anak muda masa kini.

Karena hal tersebut perusahaan yang berdiri di tahun 1946 itu mengalami penurunan penjualan dari tahun ke tahun.

Dan tentunya perusahaan akan mengalami kesulitan dalam pembiayaan operasional. Apalagi jika tidak adanya investor yang memberi modal.

Baca Juga: Rabies Free Bali Butuh Komitmen Kolaborasi dan Sinergitas Lintas Sektoral

Dari informasi di atas, menurut kalian, Tupperware akan bertahan atau gulung tikar?***

Editor: Kirania Hafshah

Sumber: Jurnal soreang PRMN Editornews.id

Tags

Terkini

Terpopuler