Banjir di Tebing Tinggi Sumatera Utara, Ribuan Rumah Terendam

- 30 November 2020, 18:37 WIB
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, meninjau lokasi banjir di Tebing Tinggi pada Sabtu (28/11)
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, meninjau lokasi banjir di Tebing Tinggi pada Sabtu (28/11) /Youtube humas Sumut

INDOBALINEWS - Meluapnya Sungai Padang membuat ribuan rumah di lima kecamatan  terendam banjir yaitu Padang Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Kecamatan Rambutan, Kecamatan Bajenis, Kecamatan dan Kecamatan Tebing Tinggi kota.

Banjir melanda sebagian besar wilayah Kota Tebing Tinggi sejak Jumat 27 November 2020. Namun hingga Sabtu volume air tidak berkurang, malah semakin tinggi dan merendam beberapa daerah lainnya di Kota Tebing Tinggi.

Banjir yang cukup besar dan menyebabkan ribuan rumah terendam banjir di lima kecamatan kali ini disebabkan karena meluapnya air Sungai Padang yang membelah Kota Tebing Tinggi.

Curah hujan yang tinggi yang terjadi kali ini mengakibatkan sungai tidak mampu menampung air dan meluap menjadi banjir di kota Tebing Tinggi Sumatera Utara.

Baca Juga: 100 Pelaku Parekraf Bali Difasilitasi Pembuatan Badan Hukumnya

Akibatnya selain ribuan rumah terendam banjir, banyak fasilitas umum yang terendam sepertisekolah, perkantoran, pasar tradisional.

Sejumlah pemukiman rumah warga dan jalanan yang tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi, mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Baca Juga: Dari Rakor Satgas Covid-19, Pasien OTG di Bali Harus Diisolasi Terpusat

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengunjungi warga tebing tinggi yang terdampak banjir pada Sabtu (28/11)
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengunjungi warga tebing tinggi yang terdampak banjir pada Sabtu (28/11) Youtube humas Sumut

Dilaporkan, jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 8.368 kepala keluarga (KK), meliputi Kecamatan Rambutan 3.330 KK, Kecamatan Bajenis 3.078 KK, Tebing Tinggi Kota 1.551 KK, Kecamatan Padang Hulu 262 KK dan Kecamatan Padang Hilir sebanyak 147 KK.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, pada Sabtu (28/11), turun ke lapangan meninjau banjir yang terjadi di Kota Tebing Tinggi dampak dari meluapnya Sungai Padang.

Bersama Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan, dan Kapolres Tebing Tinggi AKBP James P Hutagaol, Edy Rahmayadi meninjau beberapa lokasi banjir. 

Baca Juga: ‘Be With You’ Judul Rilis Video Musik Armand Maulana

Lokasi terparah yang terendam banjir adalah kecamatan Marulak di Kecamatan Rambutan.

Banjir ini diperparah karena tanggul Sungai Padang di kelurahan ini mengalami kerusakan, dan mengakibatkan volume air pada kawasan ini mencapai kurang lebih 1,5 meter.

"Setelah kami tinjau tanggul nya tadi ada yang rusak, kurang lebih 50 meter. Itu yang menyebabkan di daerah ini volume air cukup tinggi, merendam beberapa rumah di sini,” kata Edy Rahmayadi.

Baca Juga: Tracing Rizieq Terhambat, Siapapun Yang Halangi Petugas Akan Diproses Hukum Kata Mahfud MD

Gubernur pun mengatakan bahwa setelah air surut pemerintah akan memperbaiki dan mengevaluasi sungai untuk proses normalisasi, karena kedalaman sungai yang dinilai berkurang.

Banjir kali ini bukan hanya menggenangi rumah warga tapi juga menggenangi kawasan jalan raya dengan ketinggian air yang mencapai lutut orang dewasa, namun masih bisa dilalui kendaraan roda dua seperti sepeda motor. 

Mengatasi arus lalu lintas yang terganggu, personel Satlantas terpaksa memberlakukan sistem buka tutup agar jalan dapat dilintasi.

Baca Juga: Wagub DKI Lakukan Dua Kali Tes Usap (PCR Test) Hasilnya Positif COVID-19

Pemerintah Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara menyatakan banjir yang terjadi di kota  itu pada Jumat hingga Minggu 27 sampai 29  November  2020 merendam sedikitnya 6.663 rumah yang ada di lima kecamatan di kota itu sebagai dampak dari meluapnya Sungai Padang.

"Banjir diperkirakan merendam 68,5 persen wilayah Tebing Tinggi. Kecamatan terparah terendam adalah Kecamatan Rambutan dan Bajenis dan Kecamatan Tebing Tinggi Kota," kata Walikota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan.

Baca Juga: MIT Pelaku Pembantaian Sadis Satu Keluarga di Sigi, Mahfud MD Kutuk Keras Pelaku

Sementara terkait bantuan korban banjir, pihaknya sudah mendirikan sedikitnya 70 posko yang melayani masyarakat terdampak banjir 

"Di posko masyarakat diberikan pengobatan gratis, bahan pangan dan ada juga perahu karet yang disiapkan untuk lokasi banjir terparah," katanya lagi.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x