INDOBALINEWS - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan Indonesia menimbulkan gelombang tinggi, cukup membahayakan para nelayan saat melakukan penangkapan ikan.
Satu-satunya pilihan, kata Dandim 1620/Lombok Tengah (Loteng), Letkol. Inf. I Putu Tangkas Wiratawan, harus nyandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Teluk Awang, Lombok Tengah.
Sampai saat ini, katanya, saat meninjau langsung di Teluk Awang, pada Rabu, 29 Desember 2021, baru 38 kapal ikan yang sudah nyandar. "Kemungkinan akan bertambah," katanya.
Baca Juga: Proyek Puskesmas Miliaran Rupiah Tak Kelar, 2 Rekanan Diputus Kontrak
Kapal ikan tersebut, ungkapnya, sebagian besar berasal dari Jawa Timur dan Bali. Dirinya hanya memantau untuk memastikan kondisi dan situasi keamanan tetap terkendali.
Karena diprediksi, ungkap I Putu Tangkas Wiratawan, cuaca ekstrem ini masih berlanjut beberapa hari ke depan.
Aktifitas mereka, terangnya, ada yang bongkar muat, bagi yang memiliki ijin bongkar muat.
Baca Juga: 11 Langkah Kapolda Menuju Transformasi Polda Bali Presisi
"Tetapi sebagian besar, hanya nyandar saja untuk menghindari cuaca ektrem," katanya.