Sapi perah yang selamat dari kematian, sampai saat ini belum bisa berproduksi dengan normal.
"Akibatnya, peternak harus menanggung pengeluaran rutin untuk pakan dan perawatan, tapi belum bisa menikmati hasil berupa susu," tutur Prof Ali dalam pernyataan resminya yang dikutip Senin 24 Oktober 2022.
Untuk itu guna membantu peternak khususnya sapi perah, Ali mendorong Pemerintah dan kalangan swasta agar memberikan perhatian serius terhadap hal tersebut.
Baca Juga: Pastikan Tak Ada Obat Sirup Dijual, Polresta Denpasar Datangi Apotek dan Toko Obat
Penanganan yang komprehensif dan segera, diharapkan masih bisa menyelamatkan ekonomi peternakan sapi perah dari dampak negatif paparan PMK.
"Saya berharap pemerintah dan swasta memberikan perhatian serius terkait persoalan ini. Mereka bisa saja mengarahkan dana CSR misalnya, untuk membantu pemulihan segera dunia peternakan, khususnya sapi perah," lanjutnya.
Baca Juga: Wisatawan Asing Dapat Pengawasan Ketat Jelang KTT G20, Patroli Keimigrasian Gencar Digelar Kemenkum
Sejatinya sejumlah perusahaan telah melakukan sejumlah upaya untuk membantu peternak.
Salah satu perusahaan swasta yang memiliki perhatian besar terhadap ekonomi peternak sapi perah pasca wabah PMK adalah Yili Indonesia, anak perusahaan Yili Group di Indonesia yang memproduksi es krim Joyday dan telah mendistribusikan produknya di lebih dari 26 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Delegasi dan Jurnalis Asing Peliput KTT G20 Diberikan Bebas Visa