Pasca Merebaknya PMK: Swasta Diminta Bantu Peternak Sapi Perah

- 24 Oktober 2022, 14:44 WIB
Ilustrasi peternak sapi.
Ilustrasi peternak sapi. /Dok yud bara

 

INDOBALINEWS - Peternak sapi perah masih memerlukan dukungan serius untuk bangkit pasca mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Alih alih merasakan manisnya produksi susu, peternak masih harus memutar otak, agar ternak mereka segera pulih pasca serangan PMK.

Guru Besar Fak Peternakan UGM, Prof Dr Ir Ali Agus, DAA., DEA mengatakan bisa diibaratkan, peternak sapi perah saat ini masih menangis di sudut kandang ternak mereka.

Baca Juga: Sebanyak 177 Tambahan Personel Dukung Imigrasi Ngurah Rai Lancarkan KTT G20

"Bukan hanya yang ternaknya mati, yang sapi perahnya bertahan hidup pun sama pahitnya," kata Prof Ali Agus mengomentari nasib peternak sapi khususnya sapi perah pasca meluasnya kasus PMK di Indonesia, tidak terkecuali di Yogyakarta.

Lebih lanjut dikatakannya, kendati penularan PMK sudah mulai terkendali, bukan berarti persoalan terkait dengan wabah PMK selesai.

Upaya pemulihan dari aspek ekonomi peternak justru lebih sulit.

Baca Juga: Ikayana Vet Bantu Obat Sapi Stres Milik Korban Banjir Jembrana

Sapi perah yang selamat dari kematian, sampai saat ini belum bisa berproduksi dengan normal.

"Akibatnya, peternak harus menanggung pengeluaran rutin untuk pakan dan perawatan, tapi belum bisa menikmati hasil berupa susu," tutur Prof Ali dalam pernyataan resminya yang dikutip Senin 24 Oktober 2022.

Untuk itu guna membantu peternak khususnya sapi perah, Ali mendorong Pemerintah dan kalangan swasta agar memberikan perhatian serius terhadap hal tersebut.

Baca Juga: Pastikan Tak Ada Obat Sirup Dijual, Polresta Denpasar Datangi Apotek dan Toko Obat

Penanganan yang komprehensif dan segera, diharapkan masih bisa menyelamatkan ekonomi peternakan sapi perah dari dampak negatif paparan PMK.

"Saya berharap pemerintah dan swasta memberikan perhatian serius terkait persoalan ini. Mereka bisa saja mengarahkan dana CSR misalnya, untuk membantu pemulihan segera dunia peternakan, khususnya sapi perah," lanjutnya.

Baca Juga: Wisatawan Asing Dapat Pengawasan Ketat Jelang KTT G20, Patroli Keimigrasian Gencar Digelar Kemenkum

Sejatinya sejumlah perusahaan telah melakukan sejumlah upaya untuk membantu peternak.

Salah satu perusahaan swasta yang memiliki perhatian besar terhadap ekonomi peternak sapi perah pasca wabah PMK adalah Yili Indonesia, anak perusahaan Yili Group di Indonesia yang memproduksi es krim Joyday dan telah mendistribusikan produknya di lebih dari 26 provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Delegasi dan Jurnalis Asing Peliput KTT G20 Diberikan Bebas Visa

Perwakilan Manajemen Yili Grup sekaligus Presiden Direktur Yili Indonesia Dairy, Yu Miao mengatakan sebagai perusahaan yang membangun pabrik es krim terbesar di Indonesia, perseroan memiliki komitmen kuat untuk mendukung terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan.

Hal ini salah satunya diwujudkan dengan memberikan bantuan kepada para peternak sapi perah di Sleman-Yogyakarta dalam bentuk penyediaan pakan dan kesehatan hewan ternak termasuk penanggulangan penyakit mulut dan kuku.

Pemberian bantuan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Sherpa Meeting III yang dilangsungkan di Yogyakarta akhir September 2022 lalu. 

Baca Juga: Siap Siap! 2 November Pukul 24.00 WIB Layar TV Analog di Rumahmu Mati

Pemberdayaan kepada peternak sapi perah yang tergabung dalam Koperasi “Susu Merapi Sejahtera” (Samesta) diantaranya dengan memberikan bantuan penyediaan pakan konsentrat dan mineral booster yang sangat berguna bagi para peternak di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).

Dengan bantuan ini diharapkan kualitas susu yang dihasilkan dapat menjadi lebih baik sesuai dengan standar yang berlaku dan pada akhirnya berkontribusi dalam pengembangan ekonomi peternak yang lebih baik.

Baca Juga: KTT G20, Kementan galakan vaksinasi anti rabies dan PMK

Semangat dalam menghasilkan produk yang berkualitas ini sejalan dengan core value Yili yang senantiasa menghasilkan produk yang berkualitas.

Kabupaten Sleman, Yogyakarta dikenal memiliki ratusan peternak sapi perah yang diantaranya tergabung dalam Koperasi Samesta.

Anggota koperasi ini memiliki sapi lebih dari 600 ekor dengan produksi 2.500 liter susu per hari.

Baca Juga: Kini Polisi Tidak Boleh Lakukan Tilang Manual, Kapolri Minta Polantas Pofesional

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari Yili Indonesia. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk para peternak terlebih pasca merebaknya penyakitnya mulut dan kuku,” tutur Ketua Koperasi Samesta, Ruslan. 

Sebagai perusahaan yang bergerak di industri pengolahan susu dengan investasi jumbo sebesar Rp 2 triliun, Yili Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mendukung peternak sapi perah dan peningkatan produksi susu di Indonesia.

Baca Juga: Liga 1: Coach Teco Minta Skuad Bali United U 20 Jadikan EPA 2022 Sebagai Ajang Pendewasaan Karakter

Perseroan juga telah bekerja sama dengan banyak penyedia susu lokal di Indonesia. Yili Indonesia juga selalu berkomitmen terhadap kualitas produk-produknya sesuai dengan standar keamanan pangan nasional dan internasional. ***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x