INDOBALINEWS - Di beberapa daerah di Indonesia proses pemberian bantuan sembako untuk warga yang membutuhkan dipandang hal yang sangat mudah. Bahkan kegiatan berbagi sembako dilalui dengan riang gembira, namun tidak saudara-saudara kita yang berada di Papua.
Proses pemberian bantuan kemanusiaan ini harus dilalui dengan pengorbanan yang taruhannya nyawa.
Seperti yang dituturkan oleh Dansatgas Mobile Raider 300 Siliwangi, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga di Ilaga, Kab.Puncak, Papua. Sabtu 21 Oktober 2023 bahwa proses pemberian bantuan harus ditempuh prajurit TNI dengan risiko gangguan keamanan yang kerap kali membawa korban jiwa baik dari prajurit maupun warga.
"Karenanya digelar pengamanan di sepanjang jalur menuju Pos Eromaga guna mencegah terjadinya gangguan keamanan oleh kelompok Kelmpok Separatis Teroris (KST)," ujar Afri Swandi dalam pernyataan resminya yan dikutip Minggu 22 Oktober 2023.
Kegiatan penyerahan bansos pun berjalan dengan tangis haru oleh para pengungsi. Di tengah kegiatan tersebut masyarakat juga menyampaikan bahwa mereka merasa sangat ketakukan dengan adanya ancaman-ancaman dari kelompok KST.
Tidak hanya dirinya namun harta benda dan keluarga juga dapat menjadi sasaran oleh kelompok KST yang dikenal tidak ada ampun bagi siapapun bahkan dengan masyarakat yang berada dilingkungan mereka sehari-hari.
Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: PSM Makassar Dikabarkan Gaet Jakob Njoku