'Lockdown' Tidak Dilakukan Oleh Pemerintah (Pusat), Ini Penjelasan Erick Thohir

- 16 September 2020, 15:43 WIB
Erick Thohir Menteri BUMN
Erick Thohir Menteri BUMN /@twitter KemenBUMN

INDOBALINEWS - Erick Thohir dalam Kick Off Webinar Series bertajuk "Transportasi Sehat, Indonesia Maju" di Jakarta, Selasa (15/9) mengatakan "Pemerintah tidak 'lockdown' bukan suatu keputusan seakan-akan hanya memproteksi kepentingan ekonomi, saya rasa tidak."

Menteri BUMN yang juga Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 ini mengungkapkan alasan pemerintah (pusat) tidak mengambil kebijakan 'kuncitara' atau lockdown dalam masa pandemi Covid-19 ini yang bukan semata-mata mementingkan sektor ekonomi.

Lebih lanjut Erick menjelaskan bahwa tidak ada satu negara manapun yang memiliki formula dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Sekda DKI Jakarta Saefullah Meninggal Dunia Terinfeksi Covid-19

"Tidak ada negara yang punya formula dengan pemulihan ekonomi. Formula masing-masing negara sangat berbeda karena belum pernah terjadi seperti ini. Kesehatan berdampak pada dunia usaha dan moneter," ungkap Erick.

Dibandingkan dengan negara G20 lainnya, seperti Amerika Serikat, Prancis dan Italia, Erick menilai Indonesia masih memiliki posisi yang lebih baik.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Netralitas ASN Saat Pilkada Itu Penyakit Lama dan Kambuhan

"Kalau kita lihat negara-negara G20 lainnya, apakah India minus 23 persen, Prancis, Inggris, Amerika Serikat, kita dalam posisi sangat baik. Dibandingkan Asia Tenggara juga sama seperti itu jika dibandingkan Malaysia, Singapura, Filipina, Tahiland dan lainnya," ujarnya.

Untuk itu dia mengatakan tahun ini harus lebih fokus terlebih dahulu ke sektor kesehatan dengan melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose Pimpin Upacara Sertijab Pejabat Polda Bali

"Kalau melihat tren ini, timeline yang disepakati komite tidak bisa dibalik-balik. Testing, Tracing, Treatment sebuah keharusan,"katanya.

Erick berharap vaksinasi secara agresif dan masif bisa dimulai tahun depan yang beriringan dengan stimulus investasi yang akan bergerak.

Baca Juga: Jaksa Pinangki Ditahan 20 Hari Kedepan, Setelah Berkas Tahap Ke 2 Diserahkan

"Kalau vaksin diharapkan dimulai awal tahun depan, ya tentu bagaimana investasi stimulus ekonomi terus berjalan seiring tanpa melupakan bantuan produktif. Kita berharap nantinya sudah banyak riset menyatakan pertumbuhan ekonomi tahun depan kita lihat Indonesia bisa kembali positif. Tapi kalau tumbuh benar-benar seperti sebelum Covid-19 baru kuartal I tahun 2022," papar Thohir.

Setelah Indonesia Sehat berhasil dicapai, kata Thohir, maka langkah selanjutnya adalah Indonesia Tumbuh. (***)

 

Editor: Rudolf


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x