Intip Peluang Baru, Ngantor dan Sekolah Daring dari Bali

13 Februari 2021, 13:30 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno bersama Wagub Bali Cok Ace saat kunjungan kerja Menparekraf di Bali. /Dok Humas Pemprov Bali

 

INDOBALINEWS - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno saat kunjungan kerja di Bali mengajak industri parekraf berinovasi.

Salah satu inovasi itu dengan menangkap peluang pasar wisatawan Nusantara yang ingin memindahkan kegiatan mereka seperti bersekolah atau bekerja dari tempat wisata karena punya potensi besar, khususnya di Bali.

Dia mengatakan, salah satu peluang yang bisa diambil adalah pasar wisatawan Nusantara yang ingin memindahkan kegiatan mereka seperti bekerja juga bersekolah dari destinasi. Belakangan, hal tersebut memang menjadi salah satu tren di kalangan masyarakat.

Baca Juga: 7 Ide Kado Valentine, Murah dan Bermanfaat di Masa Pandemi

Ia pun mendorong agar industri bisa melihat potensi dan peluang ini dengan baik. Ia memperkirakan setidaknya ada 5.000 sampai 7.500 wisatawan dari Jabodetabek dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.

"Pasarnya ada. PHRI Pusat sudah melakukan kerja sama dengan airlines dan pihak kami, kalau sudah ada izin dari Pemprov Bali akan kita langsung eksekusi dalam promosi. Kalau bisa dieksekusi bulan Maret," kata Sandiaga saat kunjungan di Ubud Bali Kamis 11 Februari 2021 seperti yang dikutip oleh indobalinews.com dari keterangan tertulis Kemenparekraf.

Baca Juga: Berikut 5 Hoax Terbaru Soal Covid-19, Ada Soal Korban Vaksin dan Tak Perlu Masker Lagi

Pemerintah lanjutnya  akan berupaya maksimal mendukung berbagai program yang akan dijalankan industri, termasuk menargetkan lebih banyak lagi pelaku usaha hotel dan restoran yang mendapatkan sertifikasi CHSE secara gratis.

"Mudah-mudahan ini menjadi satu harapan inovasi, terobosan baru untuk membangkitkan pariwisata dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," kata Sandiaga.

Baca Juga: Makin PD Setelah Suntik Vaksin Kedua, Kata Dandim Bangli Bali

Ketua PHRI Pusat, Hariyadi Soekamdani, mengatakan program bekerja atau bersekolah dari destinasi, khususnya di Bali, memang menjadi salah satu program yang akan dijalankan pihaknya dalam waktu dekat.

"Jadi konsepnya bukan liburan, tapi berkegiatan seperti bekerja atau bersekolah dari destinasi. Mereka berkegiatan tapi dengan mendapatkan suasana lingkungan yang berbeda," kata Hariyadi.

Baca Juga: 8 Pasien Covid-19 Meninggal Hari Ini di Bali, Update Jumat 12 Februari 2021

PHRI Pusat, kata dia, telah menjalin kerja sama dengan pihak maskapai. Dengan harga yang kompetitif, ia yakin konsep ini bisa menjadi salah satu program jangka pendek yang bisa dijalankan industri.

"Tinggal sekarang teman-teman di Bali untuk menangkap peluang ini. Kalau kita bisa menyajikan harga yang kompetitif, tentu ini peluang yang besar. Jumlahnya mungkin bisa mencapai 20 ribu bahkan lebih (wisatawan). Potensi pasar ini tentunya bisa dikembangkan ke destinasi lain ke depannya selain Bali," kata Hariyadi.

Baca Juga: Di Tahun Kerbau Logam, 4 Shio Ini Diterawang Bakal Hoki Banget

Sementara itu, Ketua PHRI DPD Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), mengatakan besar harapan dari pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali, khususnya hotel dan restoran agar program-program yang dicanangkan Kemenparekraf/Baparekraf dapat diwujudkan secepatnya. Termasuk program-program seperti pinjaman lunak, dana hibah pariwisata yang akan ditingkatkan, sertifikasi CHSE gratis, prioritas vaksinasi, dan lainnya.

Baca Juga: Bule Inggris David James Taylor, Pembunuh Polisi Bali Bebas dan Dideportasi Hari Ini

"Arahan juga suntikan semangat dari Menparekraf, saya kira ini menjadi sinar di kegelapan bagi pariwisata Bali untuk menemukan harapan kita bersama. Mudah-mudahan apa yang disampaikan tadi bisa dieksekusi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sehingga geliat ekonomi di Bali, terjadi transaksi ekonomi di Bali," kata Cok Ace yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali.***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler