Ini Indikator Pariwisata Bali Dibuka Lagi untuk Wisman pada 14 Oktober 2021

5 Oktober 2021, 19:51 WIB
Gubernur Koster dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam jumpa pers Selasa 5 Oktober 2021 terkait pariwisata Bali dibuka lagi ntuk Wisman. /Dok Humas Pemprov Bali

INDOBALINEWS - Gubernur Koster menyatakan sekaranglah momentum pariwisata Bali dibuka lagi untuk Wisman atau wisatawan mancanegara dengan melihat sejumlah indikator perkembangan kasus covid 19.

Hal itu dikatakannya saat bersama Menteri BUMN RI Erick Thohir memberikan keterangan pers dihadapan media di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar pada Selasa 5 Oktober 2021 siang yang bertepatan dengan Hari Anggara Wage Gumbreg.

"Sekarang momentumnya memang sudah memungkinkan untuk dilakukan pembukaan pintu untuk wisatawan mancanegara. Karena penanganan pandemi covid-19 di provinsi Bali sudah semakin membaik dilihat dari beberapa indikator," ujar Koster.

Baca Juga: Zainal Tayeb Ditetapkan Lagi Sebagai Tersangka untuk Kasus Lain oleh Polda Bali

Pertama munculnya kasus harian yang terus menurun hingga ke angka dua digit. Kemarin Senin 4 Oktober 2021 angka positif sudah mencapai 52 orang lalu yang sembuh 125 dan secara komulatif tingkat kesembuhan sudah mencapai 96 persen.

"Kemudian yang meninggal, angkanya kini sudah bisa membahagiakan kita semua setelah sempat mencapai 50 orang perhari, sekarang atas upaya keras semua pihak dan dukungan pemerintah pusat, termasuk dukungan Panglima dan Pangdam sekarang yang meninggal sudah berada di satu digit," imbuh Koster.

Baca Juga: Kelelahan dan Cuaca Buruk, Pendaki Asal Jakarta Ditemukan di Gunung Agung Ketinggian 1700 MDPL

Ia juga berharap akan terus membaik demikian juga positif rate di angka 1 dan BOR juga turun drastis. Ini sudah situasi yang cukup stabil dalam beberapa minggu ini. Kita amati terus.

 

KedatanganErick Thohir berkaitan dengan rencana Bali akan mulai membuka pintu pariwisata untuk wisatawan mancanegara yang sudah dibahas beberapa kali dengan Bapak Menko Marves, Menteri Pariwisata, Menteri Perhubungan dan Menteri Kesehatan.

Baca Juga: WhatsApp, Facebook, dan Instagram Gangguan dan Trending Topic, Beredar Meme Lucu di Twitter

Koster juga memastikan bahwa sudah diputuskan pada hari yang baik menurut kearifan lokal Bali pada tanggal 14 Oktober 2021 akan dibuka penerbangan internasional wisatawan mancanegara untuk masuk ke Bali.

Terutama untuk negara yang risiko covid-19 rendah dan penerbangannya langsung ke Bali atau tidak ada transit. Juga akan memakai syarat perjalanan, seperti sudah 2 kali vaksin, kemudian harus (tes,red) PCR H-3 sebelum keberangkatan dan juga mengisi aplikasi EHAC yang terintegrasi dengan aplikasi pedulilindungi dan aplikasi welovebali.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Tolak Tawaran Minum Wine dari Alex Ferguson

Demikian juga di Bandara Ngurah Rai akan di tes PCR, menunggu satu jam dan akan ditempatkan di hotel sementara selama 8 hari dan kita SWAB kembali. Jika negatif kita persilahan untuk berwisata di Bali atau pidah hotel.

Untuk kualitas hotel kita siapkan sama fasilitasnya, sudah memenuhi sertifikat CHSE dan ‘berkelas’ atau biasa dipakai untuk wisatawan mancanegara. Walau istilahnya ‘hotel sementara’ namun tidak menutup kemungkinan bisa dihuni permanen selama berwisata ke Bali.

Baca Juga: Merasa 'Dijampi Jampi' Sehingga Tak Bisa Tidur 3 Hari, Wayan Aniaya Sesama Tahanan

Selain itu Prokes di setiap hotel kita terapkan dengan ketat, dengan petugas-petugas yang ditempatkan di semua titik sudah dibuatkan SP dan buku panduan.
Harapan pemerintah pusat, harus sangat prudence, berhati-hati jangan sampai menimbulkan kasus baru, jangan ada lonjakan kasus baru sehingga diperlukan penanganan yang baik.

Sementara itu Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa kementerian BUMN beserta jajaran BUMN-nya akan terus mendukung bagaimana kebangkitan wisata di Bali sesuai dengan kerjasama dengan pemerintah daerah.

Baca Juga: Tak Kuat Mendengar 'Pawisik', Ibu Rumah Tangga Nekat Gantung Diri di Denpasar

Erick juga memastikan Bandara akan jadi akses utama sehingga dipastikan Bandara Ngurah Rai agar benar-benar tidak lengah, waspada dalam penanganan covid-19. "Dalam menghadapi covid-19 ini ‘kan tidak bisa 100 persen terproteksi sehingga kedisiplinan yang harus diutamakan," jelasnya. ***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler