Bali Berpotensi Kembangkan Pariwisata Kesehatan

20 November 2020, 10:23 WIB
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Jumat 20 november 2020 di Ruang Kerja Wagub Bali, menerima audiensi dari General Manager Indonesia Medical Tourism Board (IMTB) Putu Deddy Suhartawan dan rombongan /Dok Pemprov Bali

INDOBALINEWS - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Jumat 20 november 2020 di Ruang Kerja Wagub Bali, menerima audiensi dari General Manager Indonesia Medical Tourism Board (IMTB) Putu Deddy Suhartawan.

Baca Juga: Positif, Hasil Swab PCR Lurah Petamburan Lokasi Kerumunan Massa di Rumah Habib Rizieq

Dalam kesempatan itu, GM IMTB Putu Dedy menyampaikan bahwa selama ini Bali dikenal dengan image destinasi wisata leisure yang menawarkan keindahan alam atau wisata budaya yang kuat.

Baca Juga: Hati-hati Bermedsos, 1 Dari 1.000 Unggahan di FB Mengandung Ujaran Kebencian

"Namun, dibalik itu ternyata ada diversifikasi wisata lain yang jarang diketahui oleh turis domestik, yakni wisata medis. Bali berpotensi untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata medis karena didukung sumber daya yang mumpuni," ujar Putu Dedy.

giselBaca Juga: Viral Video Syur Mirip Artis, Gisel Bungkam Setelah Diperiksa 5 Jam

Ditambahkannya sebanyak 280 Rumah Sakit di Bali sudah terakreditasi paripurna, sementara 30 rumah sakit sudah terakreditasi internasional. Selain itu, menurutnya Bali sejak peristiwa Bom Bali I dan II hingga sebelum pandemi cobid-19 terus membenahi diri. khususnya dalam aspek layanan kesehatan.

Baca Juga: Desa Tusan Klungkung Bali Kelola Sampah Mandiri

Maka tak heran bila banyak warga asing yang bersedia mencoba layanan medis sembari berlibur di Pulau Dewata.  Jenis layanan kesehatan yang diakses wisatawan Bali beragam tetapi yang utama adalah layanan kosmetik, baik untuk bedah plastik, face implant, face lift, liposuction hingga yang bersifat non-invasif.

ridwanBaca Juga: Giliran Ridwan Kamil Akan Dipanggil Polisi Buntut Kerumunan Massa Rizieq

Jumlahnya bisa mencapai 60 pasien per bulan dengan pendapatan mencapai 1.2 miliar.  Untuk itu, ia mengatakan ingin menggaungkan wisata medis ini di Bali sehingga selain Bali sebagai tempat tujuan wisata budaya juga sebagai tempat kunjungan wisata medis baik untuk internasional ataupun domestik.

Menanggapi hal itu, Wagub Cok Ace mengatakan bahwa potensi pariwisata kesehatan atau medis ini memang cukup besar. Pariwisata kesehatan sebenarnya merupakan bentuk tren pariwisata yang menggabungkan aspek kesehatan dan hiburan.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Jumat 20 november 2020 di Ruang Kerja Wagub Bali, menerima audiensi dari General Manager Indonesia Medical Tourism Board (IMTB) Putu Deddy Suhartawan dan rombongan Dok Pemprov Bali

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Kamis 19 November 2020

Disamping itu, Bali memang memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi pariwisata kesehatan global, terutama dari segi wellness (kebugaran). Terdapat sekitar 3.200 wellness centers di Bali seperti pusat pengobatan herbal tradisional dan spa.

Namun baru segelintir saja yang memenuhi standar fasilitas kesehatan. Untuk itu, ini merupakan catatan penting yang harus dipikirkan kedepan jika ingin membangun pariwisata kesehatan di Bali.

Baca Juga: Depresi, Bule Argentina di Bali Lari Masuk Hutan dan Ditemukan Meninggal

Potensi utama Bali sebagai destinasi wisata kesehatan terletak pada keindahan alam Bali dan posisinya yang strategis sebagai destinasi wisata eksotis dengan budaya yang unik.

Baca Juga: Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R Golose Dimutasi

Selain itu, biaya pengobatan di pusat kesehatan Bali terbilang lebih terjangkau daripada negara lain terutama negara maju. Untuk itu, Wagub Cok Ace berharap dengan keinginan IMTB ini untuk mengembangkan wisata medis di Bali dapat berjalan dengan lancar dan Pemprov Bali sangat mendukung hal tersebut.

Baca Juga: Buntut Kerumunan Massa, Kapolri Copot Kapolda Metro Jaya dan Jabar

“Hanya yang perlu diperhatikan adalah lebih menonjolkan apa yang sebenarnya potensi yang kita miliki dan belum dimiliki oleh negara lain, sehingga kita tidak bersaing sengit dengan negara lain”, pungkasnya.(***)

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler