Riak Kebangkitan Pariwisata: Imbas dari Turunnya Harga PCR dan Pelonggaran PPKM

- 30 September 2021, 18:26 WIB
Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis 30 September 2021, secara daring.
Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis 30 September 2021, secara daring. /Dok Dinas Pariwisata Bali

Kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya perlindungan kesehatan, dikatakannya, jugamenjadi kunci. Perlindungan ini adalah bagi pekerja pariwisata maupun wisatawan.

Masyarakat, menurut Hengky, sudah dapat melakukan wisata nyaman ke seluruh Indonesia. Namun terkait pembukaan bagi wisatawan mancanegara, dibutuhkan kebijakan bersama agar dapat memitigasi setiap risiko yang ada.

Baca Juga: 'Kuda Poni' Selebgram Bali, Pelaku Live Bugil di Medsos Mengaku Tak Terima BO dari Luar

“Kita memerlukan gerak cepat dengan inovasi sistem yang ada. Seperti e-Visa, kepastian status vaksinasi, hasil PCR negatif, dan bahwa wisatawan asing ini memiliki asuransi,” ujarnya sambil menambahkan Indonesia juga tidak mau varian baru Covid-19 masuk.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menuturkan, industri pariwisata di Pulau Dewata sangat terpengaruh dan timbul kontraksi ekonomi yang mengkhawatirkan. Bali, dikatakannya, kehilangan pemasukan devisa, pajak, omset Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), serta keterisian hotel sangat rendah.

Iapun menyambut gembira penurunan Covid-19 di Jawa dan Bali dan berharap semua pihak dapat mengawal momentum baik tersebut agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus.

Baca Juga: Sambut World Superbike, Mataram Siapkan Konser Musik

"Bagi kami yang terpenting adalah trust building yaitu membangun kepercayaan wisatawan untuk datang. Kalau Bali sudah sehat dan hijau maka akan cepat pulihnya,” tegasnya.

Sementara itu Sekjen Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran (Alan) menuturkan, bulan September 2021, telah muncul sedikit perbaikan, meski masih terkendala pembatasan mobilitas dan vaksinasi belum merata. Ia menyatakan selalu siap menerima pembukaan kegiatan.

Baca Juga: Tidak Impor, Pemerintah Tugaskan Bulog Pasok 30.000 Ton Jagung Pakan

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x