INDOBALINEWS - Empat Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah, NTB, sudah sangat parah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak.
Dua hari sebelumnya, kata Kepala Dinas Pertanian Loteng, Taufikurrahman PN, penyebaran virus PMK ini, hanya dialami oleh lima desa saja.
"Ternak yang terjangkit pada angka 363 ekor. Tetapi saat ini sudah mencapai 608 ekor," katanya, Jumat, 20 Mei 2022.
Baca Juga: Ini Peraturan Perjalanan Udara Terbaru di Bandara Ngurah Rai Bali
Jumlah tersebut, katanya, berada di empat kecamatan, masing-masing, Praya Tengah, Praya Timur, Praya Barat dan Kecamatan Jonggat.
Kondisi ini, menurutnya, akan terus mengalami peningkatan, karena pasokan obat-obatan yang dari pemerintah pusat belum ada.
Sementara di satu sisi, katanya, tingkat penyebaran virus ini, memiliki intensitas yang sangat tinggi.
"Kita kesulitan, karena tingkat penularan yang tinggi, ditambah dengan ketiadaan obat," katanya.
Dia menjelaskan, penanganan PMK ini, sebelumnya sudah dilakukan di Desa Kelebuh, Praya tengah.
Bahkan, kata dia, bantuan obat-obatan itu sendiri diserahkan langsung dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian.
"Itu pun saat meninjau kandang komplek ternak sapi milik warga," katanya.
Untuk mengatasi ketiadaan obat, katanya, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para peternak, perangkat desa, untuk penyediaan obat ini, harus dilakukan secara urunan.
Masalahnya, kata dia, kalau masih menunggu bantuan obat, tentunya membutuhkan waktu.
Dia menerangkan, solusi untuk mengatasi persoalan ini, peternak menyediakan obatnya, pihak kami yang memberikan pelayanan pengobatan secara gratis.
Masalahnya, tambah dia, Dinas Peternakan sendiri tidak menyediakan obat-obatan, khususnya obat PMK seperti sekarang ini.
"Jadi, kita sepakati, setiap ternak yang sakit, harus segera diberikan obat, nanti pihak kami yang melayani," katanya. ***