Virus Nipah, Ancaman setelah Pandemi Corona? Cek Virus Apa Ini

- 28 Januari 2021, 10:03 WIB
Kelelawar buah yang terinfeksi menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Nipah.
Kelelawar buah yang terinfeksi menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Nipah. /Pixabay/Dorothee QUENNESSON

Bangladesh dan India merupakan dua negara yang pernah mengalami wabah virus Nipah di masa lalu, yang kemungkinan penyebabnya terkait dengan konsumsi jus kurma.

Pada malam hari, kelelawar yang terinfeksi akan terbang ke perkebunan kurma dan mengambil sari buahnya saat keluar dari pohon. Kelelawar tersebut kemungkinan buang air kecil di pot penampung.

Penduduk yang tidak tahu akan membelinya pada hari berikutnya dari pedagang kaki lima setempat, meminumnya dan terinfeksi penyakit tersebut.

Baca Juga: Mas Menteri Sandiaga Uno Segera Pindah Kantor Ke Bali

Dari 11 wabah virus Nipah di Bangladesh dari tahun 2001 hingga 2011, tercatat ada 196 orang terdeteksi dengan 150 jiwa di antaranya meninggal dunia.

Veasna Duong, kepala unit virologi di laboratorium penelitian ilmiah Institut Pasteur Phnom Penh, Kamboja, mengatakan bahwa jus kurma juga sangat populer di negaranya.

Duong dan timnya telah menemukan bahwa kelelawar buah di Kamboja dapat terbang jauh - hingga 100 km setiap malam - untuk mencari buah.

Itu berarti penduduk di wilayah tersebut perlu khawatir, tidak hanya tentang terlalu dekat dengan kelelawar, tetapi juga khawatir mengonsumsi produk yang mungkin telah terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi virus Nipah.

Baca Juga: Calista Bocah Penderita Tumor Asal NTT Berjuang Meraih Kesembuhan di Bali

 

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: The Guardian Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x