Menurut pengalaman Pranit Shilimkar berolah raga adalah obat yang sederhana namun efektif dan jelas merupakan cara yang luar biasa untuk menghindari efek kecemasan.
Kata dia olah raga adalah pengalih perhatian yang hebat dan membantu tubuh mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah.
“Individu yang menderita kecemasan sering mengeluh tentang tubuh yang kaku atau kaku yang menyebabkan rasa sakit. Kedua, berolah raga telah terbukti melepaskan endorfin di otak kita, zat kimia yang dapat membantu melawan kecemasan kronis dan gejalanya,” tuturnya.
Sementara itu, Dr Shweta Sharma, psikolog klinis dan pendiri Mansa Global Foundation for Mental Health menjelaskan kecemasan adalah akibat dari terlalu banyak berpikir, ketika tubuh dan pikiran Anda disibukkan dengan aktivitas produktif lainnya, pemikiran berlebihan ini secara otomatis berkurang karena gangguan.
“Olah raga juga meningkatkan zat kimia saraf yang bertanggung jawab atas emosi bahagia kita dan Anda merasa puas. Tapi latihan itu harus seimbang. Kami tidak bisa membuat pasien kecemasan menjadi latihan hardcore dan tujuan kebugaran yang lebih tinggi jika tidak, itu akan menciptakan kecemasan terkait lainnya,” jelasnya.
Faktanya, Dr Sharma menyatakan bagaimana terapi perilaku kognitif untuk kecemasan, salah satu pengobatan paling efektif dalam kasus tersebut, juga berfokus pada pengalihan pikiran dengan relaksasi.
Demikian pula, lanjut Dr Sharma, latihan fisik dapat diselaraskan untuk hasil yang lebih baik.***