Semoga Kasus Tegar Sinar Ramadhan Tak Terulang: Ini Langkah Pertama Pencegahan Bunuh Diri

- 10 Oktober 2022, 17:30 WIB
Ilustrasi kasus bunuh diri yang ditangani kepolisian.
Ilustrasi kasus bunuh diri yang ditangani kepolisian. //Pixabay.com/ValynPi14

Zahra juga mengatakan khusus mahasiswa baru, perlu adaptasi dari online ke offline, adaptasi lingkungan baru dan sebagainya.

Menurut Zahrah, kelompok yang bisa dibilang rentan untuk mengalami gangguan kecemasan, depresi, hingga akhirnya mengarah ke upaya bunuh diri adalah mahasiswa baru yang baru saja mengalami masa transisi dari sekolah ke bangku kuliah.

Baca Juga: Tegar Sinar Ramadhan Mahasiswa UGM Program IUP, Uang Kuliahnya per Semester Capai Rp45 Juta

Lingkungan yang ia tinggali sekarang berbeda, pertemanan yang jauh lebih beragam, dan adaptasi lainnya yang mungkin dapat membuat diri sendiri menjadi kewalahan.

Untuk itu, lanjut Zahrah, kehadiran masing-masing individu diperlukan untuk satu sama lain, agar tidak merasa sendiri dan menggugah pikiran negatif.

Ini menjadi reminder ke semua orang bahwa ada basic needs kita sebagai manusia. Sesederhana merespons obrolan di chat, baik di group chat maupun personal.

Baca Juga: Mahasiswa UGM, Tegar Sinar Ramadhan Nekat Lompat dari Hotel di Bulan Kelahirannya

Ada yang merasa insecure karena ia tidak pernah direspons, membuat dia merasa sendiri. Kita harus menyadari ada hal-hal sederhana seperti itu yang sudah meaningful untuk orang lain.

"Bahwa kita perlu needs untuk terkoneksi, memiliki dukungan, tema-tema seperti itu perlu untuk dihadirkan agar semua bisa bersuara dan membangun trust, dan koneksi aman di dalam pertemanan. Support pertama adalah kita yang berada di sekitar," imbuhnya.

Lebih lanjut, Zahrah juga menyarankan bagi mereka yang memiliki kesulitan dan merasa tidak mampu menghadapinya sendiri, untuk mencoba mencari bantuan ke profesional seperti psikolog.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x