Hindari Rabies Saat Digigit Anjing, Ini yang Wajib Dilakukan

- 27 Januari 2023, 07:25 WIB
Ilustrasi anjing.
Ilustrasi anjing. /Pixabay/kudybadorota

INDOBALINEWS - Penularan rabies bukan hanya terjadi karena gigitan, tapi bisa melalui paparan air liur hewan tertular rabies pada luka terbuka.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Nyoman Gede Anom dalam acara Talk Show bertajuk "Penangulangan Rabies Berbasis Keluarga" secara LIVE di stasiun radii di Denpasar, Kamis 26 Januari 2023.

Dikatakannya secara medis sebelum terjadi gejala klinis di masa inkubasi (selama 2 Minggu - 2 bulan setelah digigit).

Baca Juga: Olimpiade 2024 Terancam Diboikot Ukraina Jika Atlet Rusia dan Belarus Ikut

"Intinya penularannya dapat terjadi melalui air liur hewan rabies. Namun akan lebih baik bagi pemilik anjing untuk melakukan vaksinasi rabies secara berkala terhadap peliharaannya," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya virus rabies memiliki dua jenis, yakni rabies ganas yang dibawa oleh anjing yang mengeluarkan air liur sangat banyak

Biasanya anjing ini enang mengejar kendaraan secara membabi buta bahkan harus dapat menggigit sasarannya, dan cenderung anjing rabies (ganas) ini lebih senang menyendiri/ bersembunyi dan takut matahari.

Baca Juga: ABTI Gencar Tumbuhkan Kecintaan terhadap Olahraga Bola Tangan di Kalangan Pelajar

Sedangkan rabies yang biasa (tidak ganas) adalah yang biasa ditunjukkan oleh anjing yang mulutnya menganga dan keluar air liur namun tidak mengejar kendaraan.

Anjing model ini adalah anjing peliharaan yang diliarkan atau dilepas secara sengaja oleh pemiliknya.

Dan sumbernya tidak hanya berasal dari air liur hewan saja, namun rabies juga bisa disebabkan dari sampah makanan busuk yang kemudian mengeluarkan bakteri namun tetap dikonsumsi oleh hewan liar atau hewan peliharaan kita.

Baca Juga: Ibu 2 Anak di Denpasar Tak Menyangka Terima Santunan BPJS Ketenagakerjaa Rp4 Miliar Lebih

Untuk tata laksana penanganan gigitan anjing pada manusia ia menyarankan sejumlah hal penanganan dini yang wajib dilakukan.

1. Ketika digigit anjing, segera cuci luka pada air mengalir dengan menggunakan deterjen. Hal ini dilakukan karena virus penyebab rabies terbukti akan mati oleh sabun.

2. Setelah itu tambahkan antiseptic.

3. Periksakan ke pusat layanan kesehatan untuk mendapat penanganan, termasuk vaksinasi.

Baca Juga: Tanggulangi Rabies, Badung Genjot Vaksinasi dan Siapkan Shelter Anjing

Pada kesempatan itu, dr. Nyoman Gede Anom juga mengingatkan bahwa penularan rabies bukan hanya terjadi karena gigitan, tapi bisa melalui paparan air liur hewan tertular rabies pada luka terbuka.

4. Lakukan pengecekan secara medis sebelum terjadi gejala klinis di masa inkubasi (selama 2 Minggu - 2 bulan setelah digigit).

Tercatat pada tahun 2022 terdapat 34.858 korban gigitan anjing dan 680 korban yang terindikasi virus rabies.

Baca Juga: Siti Nurbaya: Tidak Ada Ampun Bagi Perusahaan Pembakar Hutan

Sementara di tahun 2022 lalu terdapat 22 korban jiwa akibat virus rabies.

Apabila dilihat secara menyeluruh, di tahun 2008 terdapat 192 korban jiwa yang meninggal akibat virus rabies.***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x