Baca Juga: Hari Sales Nasional 11 November, Tumbuhkan Atensi Akan Profesi Sales dan Tingkatkan Semangat Jualan
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay, alasan penghentian uji klinis vaksin di Brazil adalah, karena adanya insiden merugikan yang melibatkan sukarelawan vaksin.
Insiden merugikan itu antara lain dapat menyebabkan kematian, efek samping yang berpotensi fatal, cacat serius, rawat inap, cacat lahir dan peristiwa signifikan secara klinis lainnya.
"Ini penting dicermati. Informasi lebih dalam terkait hal ini harus digali. Apalagi, perusahaan yang bekerja sama dengan Brazil sama dengan yang bekerja sama dengan Indonesia," kata Saleh.
Baca Juga: TikTok Tantang Trump Lewat Sebuah Petisi, Gara-gara Manajemen TikTok di AS Mau Dibubarkan
Lebih lanjut Saleh menyampaikan pandangannya, agar pemerintah tidak terburu-buru menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal pada Desember 2020 ini.
“Jaminan keamanan, imunogenitas (pemacu imun), dan efektivitas vaksin harus lebih dulu dikedepankan, agar masyarakat juga merasa aman,” ujar Saleh.
Desakan kepada pemerintah itu, kata Saleh, datang dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Tentu tidak sembarangan memberikan pendapat. Mereka sudah mengkaji dari berbagai aspek. Karena itu, sangat perlu didengar dan ditindaklanjuti," pungkasnya.(***)