Pameran Lukisan di Galeri Art Xchange Kopi Bali, Budi Asih Transfer Keceriaan dan Rasa Syukur

19 November 2022, 22:41 WIB
Owner Galeri Art Xchange Benny Oentoro saat menjelaskan detil dan makna karya Perupa Budi Asih yang akan berpameran di galerinya mulai 25 November 2022. /Shira Indobalinews

INDOBALINEWS - Banyak cara berbagi semangat keceriaan dan rasa syukur kepada setiap orang, walau apapun kondisi hati kita meski tak sebahagia yang terlihat.

Hal itu menjadi salah satu konsep seorang perupa bernama Budi Asih, yang dengan karyanya ingin membagikan atmosfer ceria dan rasa syukur kepada setiap orang yang melihat karyanya.

"Walaupun saya pribadi sebagai manusia biasa pasti juga mengalami hal hal sulit, menyakitkan, kesedihan, kekecewaan yang penuh warna, tetapi lewat karya saya berusaha menyembunyikan kesedihan dengan membuat banyak warba agar yang menikmati karua saya bisa bersemangat dan ceria," ungkap Budi Asih tentang makna karyanya kepada wartawan lewat zoom di Galeri Art Xchange, Gedung Kopi Bali By Pass Sanur Sabtu 19 November 2022.

Baca Juga: WNA Amerika Serikat Terpeleset saat Mendaki Gunung Agung, Nyawa tak Tertolong

Dengan begitu, lanjut ibu satu anak ini, akan muncul rasa sukur kita.

Budi Asih akan menggelar pameran tunggalnya yang kedua mulai 25 November ini di Galeri Art Xchange Galeri Sanur.

Dalam pameran  ini ia akan menggelar 20 lukisannya, ada yang digarapnya sejak 2002 silam.

Sementara itu Kurator Arif Bagus Prasetyo menjelaskan bahwa pada pameran kali ini, lukisan Asih mengusung energi kreatif, ekspresi bebas yang biasa terlihat pada gambar buatan anak-anak.

Baca Juga: Ekspansi Pasar di Bali, The Palace Jeweler Usung Konsep Mega Store

Ungkapan visualnya segar, spontan, ringan, dan imajinatif, tetapi juga menghadirkan keajaiban desain yang rinci, bahkan seringkali canggih dan rumit.

"Asih seolah mempunyai mekanisme intuitif yang kuat untuk menstrukturkan kelabilan jiwa “autistik” kanak-kanaknya ke dalam pola-pola kesadaran ruang," ujar Arif Bagus Prasetyo yang tinggal di Bali.

Lebih lanjut Arif menuturkan karya Asih memancarkan kehendak untuk berekspresi dengan jujur seperti anak-anak.

Baca Juga: Pasca Gesekan Mahasiswa Papua dan Warga, Jero Bendesa Adat Renon Pastikan Keamanan Wilayah

Secara visual, karya Asih memiliki karakter naif yang mengingatkan pada sebentuk dunia citra khas ciptaan anak-anak.

Figur-figur dikonstruksikan secara sederhana, meskipun ornamentasinya sering sangat mendetail.

Warna-warni lukisannya cerah dan meriah. Suasana dalam karya Asih selalu terasa riuh, ringan, dan riang, meruapkan atmosfir pesta.

Baca Juga: Tersangka Video Viral 'Kebaya Merah' Bertambah, Terbaru Mahasiswi Asal Bali Diciduk

Hal senada juga dikatakan Benny Oentoro,  Owner Galeri Art Xchange sekaligus promotor yang kerap mendampingi Asih berpameran di beberapa kota di Indonesia dan sejumlah negara. 

"Ada semangat hidup tersendiri bagi penikmat karyanya. Komposisi warna ceria, goresan yang detil dan atmosfer semangat hidup yang berkesinambunagan selaku tampak dalam tiap karyanya," ujar Benny.

Pada sejumlah karya yang akan dipamerkan, Asih mengaku memberikan dominasi pada alam dan lingkungan.

Baca Juga: GTF Annual Meeting 2022 di Bali Bertema 'Time for Travel & Tourism: From Words to Actions'

Karena begitu besarnya kehadiran alam khususnya pohon, maka ia banyak mengangkat tema pohon dalam lukisannya.

“Saya juga mengangkat dunia anak dalam karya-karya saya,” tambahnya.

Terkait pohon, Budi Asih mengurai begitu besarnya manfaat yang diberikan pohon baik bagi kelestarian alam maupun manusia. Pohon memberi kehidupan, oksigen, air, menjaga alam dan banyak lagi.

Baca Juga: Penumpang Kapal Terbakar di Karangasem Bali Sudah Dievakuasi, Operasi SAR Ditutup

Soal gaya dalam lukisan Adih, Arif Bagus Prasetyo mengatakan karya Asih terlihat diresapi gaya seni rupa yang disebut art brut.

Seniman besar Prancis, Jean Dubuffet, menyebut bahwa art brut mencakup gambar ciptaan anak-anak.

Baca Juga: Dukung Bali Tuan Rumah KTT G20, GrabElectric Rayakan 100 Juta Km Pertama

"Seperti Dubuffet, Asih menciptakan seni dengan aspirasi mendalam terhadap hal-ihwal yang banal dalam kehidupan sehari-hari. Seni Asih mengolah kebanalan eksistensi manusia dan dunia. Asih menggubah “puisi visual” penuh makna dengan menyublimasi pengalaman hidup sehari-hari yang terasa remeh-temeh," beber Arif.

Arif juga mengatakan penggarapan lukisan yang rinci dan telaten menunjukkan keyakinan Asih bahwa seni rupa tetap harus menjunjung tinggi kesempurnaan visual.

Baca Juga: Handphone Bule Amerika Raib Saat Ditinggal Joged di Bar, Ditemukan Sudah Akan Dipaket

"Kendati diilhami dunia kanak-kanak yang naif, karya Asih sesungguhnya sama sekali tidak naif," tandasnya. ***

 

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler