“Merasa seperti pulang kembali ke rumah dengan keindahan pulau dan unsur spiritualitas budaya Bali yang menabjubkan,” ungkapnya dalam rilis pembukaan pameran bertajuk “The Art of Mother Earth” 5 Juli 2022.
Baca Juga: Pemerintah Realisasikan Rp58,9 Triliun untuk Perlindungan Rakyat Indonesia
Yaari sempat mendirikan studio pertamanya di Penestanan Ubud, bersama teman-temannya yang sudah akrab dengan Bali.
Keindahan alam yang memikat menginspirasi Yaari untuk membagikan visinya dan mendirikan sekolah kecil untuk anak-anak lokal.
Setelah beberapa tahun jalan, Yaari kembali membangun Yaari Toya Center kedua bersama Ni Made Toya di Seminyak Kuta. Bekerja sama dengan beberapa LSM dan lembaga seni dia terus mengembangkan pendidikan.
Baca Juga: 5 Tips Liburan Hemat dan Ramah Lingkungan
Berasal dari keluarga pemikir yang kreatif, Yaari juga mengembangkan bakat seni pertunjukan dan mengekspresikan imajinasinya kedalam cerita dongeng melalui musik dan tari.
Melukis sendiri dimulai Yaari sejak usia belia. Berkeliling dunia selama bertahun-tahun, Yaari berpartisipasi dalam teater dan seni jalanan. Yaari banyak bergaul dengan bintang industri musik seperti Rod Stewart, Long John Baldry dan Lesley Duncan, sebelum membentuk bandnya sendiri “The Dandy Boys”. Yaari adalah seniman serba bisa dan berkepribadian flamboyan.
Baca Juga: Startup Digital Peserta HUB ID Accelerator 2022 Bakal Dapat Pitch Trainer Global
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Yoke Darmawan mengatakan Galeri yang terbuka untuk umum ini akan menyelenggarakan serangkaian talkshow dan lokakarya selama periode pameran.