Pameran Tunggal Keenam Teja Astawa Lebih Detail dan Kompleks

- 10 September 2020, 16:51 WIB
kiri-kanan: Teja Astawa, Nicolaus F. Kuswanto dan Yudha Bantono/ Frans Gandhi
kiri-kanan: Teja Astawa, Nicolaus F. Kuswanto dan Yudha Bantono/ Frans Gandhi /

“Perbedaannya, pada tema dan penggarapannya. Yang sekarang lebih dominan figur yang kecil-kecil. Kalau yang dulu, lebih simple saja. Isu-isu yang diangkat masih di seputaran fauna yang berinteraksi dengan kehidupan manusia,” tandas Teja.

Pelukis kelahiran, Sanur, 1 Maret 1971 itu mengaku mengerjakan sebuah karya kurang lebih seminggu. Ia memilih tema fauna karena kagum dengan kelucuan dan keluguannya. Tokoh-tokoh yang disukai Teja Astawa adalah Angry Birds dan raksasa.

Kendati Teja Astawa berkata tidak menyinggung soal kritik sosial maupun politik, namun Nico yang sudah berkecimpung di dunia art dealer selama lebih dari sepuluh tahun melihat ada sedikit kritik sosial yang disiratkan Teja melalui salah satu karyanya.

Baca Juga: Konser Drive-in Perdana di Jakarta, Kahitna, Afgan dan Arman Maulana Hipnotis Penonton

Sebut saja karya yang berjudul “Story of the King” yang menggambarkan kekuasaan seorang raja yang seolah bisa berbuat apa saja dengan power-nya tanpa memedulikan rakyat. Ia juga memaparkan alasannya mengapa ingin mengorbitkan Teja Astawa.

“Satu, orang langsung bisa melihat bahwa ini karya seniman dari Bali. Dan yang paling menarik adalah, dia tidak menampilkannya secara tradisi, melainkan lebih ke modern dari segi warna, tema, serta bentuk-bentuknya. Buat saya, itu sesuatu yang baru dan fresh untuk ditampilkan,” jelas Nico.

Pameran tunggal ini juga akan dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bali.

 Baca Juga: Rise, Debut Manja di Blantika Musik Tanah Air

Meski digelar di tengah pandemi, Nico tetap optimis pameran ini akan berjalan lancar karena Galeri Zen1 akan menjalankan standar protokol covid-19 sesuai anjuran pemerintah.

Mulai dari pengecekan suhu tubuh, penyediaan tempat mencuci tangan, mewajibkan penggunaan masker, hingga pengaturan jarak, seluruhnya akan dipandu sedemikian rupa. Pengunjung yang masuk galeri juga akan dibatasi per 15 orang dan sisanya dapat menunggu di tempat yang sudah disediakan.

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x