Tak Kuat Menahan Derita Lewati Pandemi di Bali, Guide Jepang Gantung Diri

- 6 April 2021, 14:55 WIB
Petugas medis dan aparat berwenang dengan prokes evakuasi di masa pandemi membawa jenasah guide Jepang yang gantung diri di penginapannya di Denpasar Bali Senin 5 April 2021.
Petugas medis dan aparat berwenang dengan prokes evakuasi di masa pandemi membawa jenasah guide Jepang yang gantung diri di penginapannya di Denpasar Bali Senin 5 April 2021. /Dok Humas Polresta Denpasar Bali

Baca Juga: Penyair Umbu Landu Paranggi Berpulang di Bali, Akan Dimakamkan di Sumba

Menurut Diana penjaga penginapan, Teguh sekitar Pukul 17.00 wita datang ke Tkp untuk mengecek kondisi korban.  Saat itu Teguh sempat ngobrol dengan korban menanyakan tentang kondisi dan bertanya apakah korban sudah makan.

Saat itu korban mengatakan tidak bisa mikir dan tidak ingin makan. Karena korban belum makan maka saksi lalu keluar untuk membeli makanan berupa roti susu serta buah.

Sebelum menemui korban saksi meminta tolong kepada Diana, pegawai penginapan untuk mengupaskan buah pepaya dan diberikan kepada korban. Setelah itu saksi menuju kamar korban dengan membawa makanan yang telah dibelinya tersebut.

Baca Juga: Ini Syarat Ikuti Pameran di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2021

Saat sampai di depan kamar saksi memangil nama korban akan tetapi tidak ada jawaban sehingga saksi lalu membuka pintu dan saksi kaget melihat korban sudah dalam keadaan tergantung depan kamar mandi, melihat kejadian tersebut saksi langsung keluar melapor kepada penjaga penginapan.

Penjaga penginapan mengatakan Nobu merupakan penghuni salah satu kamar di lantai dua sejak  tanggal 27 Nopember 2019. Sepengetahuan saksi, korban bekerja sebagai guide Jepang dan semenjak wabah virus Corona terjadi dia sudah tidak bekerja lagi.

Baca Juga: Razia Lapas Krobokan, Disita Barang Terlarang Dari Palu Cutter Hingga Rokok Elektrik

Saksi juga mengatakan selama korban tinggal di TKP tidak pernah punya masalah. Cuma semenjak bulan Maret 2021 korban sempat mengeluh sakit di kepala belakang dan pernah memanggil pengobatan alternatif ( akupunktur ) melalui temannya Teguh.

Masih dari keterangan Teguh, pada tanggal 3 april 2021 sekitar jam 17.00 wita, setelah melakukan pengobatan tersebut korban selalu mengeluh apakah saya akan mati. Dan sejak itu korban tidak pernah turun ke lantai bawah dan korban memesan makanan melalui aplikasi online.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x