BI Bali : Tingginya Harga Sejumlah Komoditas Picu Inflasi Maret 2021

- 11 Maret 2021, 18:12 WIB
Acara Capacity Building Media bertajuk Edukasi Kebanksentralan di Denpasar Selasa 9 Maret 2021.
Acara Capacity Building Media bertajuk Edukasi Kebanksentralan di Denpasar Selasa 9 Maret 2021. /Gung De indobalinews

INDOBALINEWS- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memproyeksikan tingginya harga sejumlah komoditas termasuk cabai rawit menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1943 akan menjadi salah satu pemicu inflasi pada Maret 2021.
 
"Dari survei pemantauan harga yang dilakukan pada minggu pertama Maret 2021, komoditas yang harganya naik saat ini adalah cabai rawit merah, daging babi, dan bawang merah," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimanda dalam acara Capacity Building Media bertajuk Edukasi Kebanksentralan di Denpasar Selasa 9 Maret 2021.
 
Selain tiga komoditas tersebut, ujar Rizki, permintaan canang sari pada setiap hari raya di Bali juga selalu naik, termasuk menjelang Nyepi yang jatuh pada 14 Maret 2021.

Baca Juga: Kecelakaan Bus Sumedang : Diselidiki Kelebihan Muatan Hingga Supir Pakai Aplikasi Peta Online

"Tingginya harga cabai rawit merah menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1943 akan menjadi salah satu pemicu inflasi pada Maret 2021.Untuk harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Bali saat per kilogram sudah di atas Rp120 ribu," jelasnya.

Baca Juga: Ini Manfaat Berdiri, Dari Bakar Kalori Hingga Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Ditambahkan juga oleh Rizky, agar potensi inflasi yang dipicu tingginya harga cabai rawit merah tidak terus meningkat, dari sisi "demand" atau permintaan harus dikurangi dengan mengganti jenis cabai misal cabai rawit hijau yang harganya tidak begitu tinggi.

Baca Juga: Keburu Viral, Bule Yang Buka Kelas Orgasme di Ubud Bali Diamankan Polisi

Saat demand turun tentu harga otomatis akan turun. Selain itu, dengan menambah pasokan. masyarakat dapat melakukannya dengan mulai turut menanam cabai rawit merah dengan memanfaatkan halaman rumah maupun lahan kosong.

Baca Juga: Tak Suka Isteri Ditemui Pria Lain di Rumah Kosong, Suami Aniaya Korban Pakai Senapan

"Logikanya, dengan menambah pasokan di setiap halaman rumah, masyarakat tidak perlu lagi membeli ke pasar, sehingga harganya pun berangsur-angsur akan turun," ucapnya.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x