Menko Perekonomian Airlangga Ungkap Sederet Indikator Membaiknya Perekonomian RI Secara Signifikan

- 20 April 2021, 00:39 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam   keterangan pers bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 19 April 2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam keterangan pers bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 19 April 2021. /Dok. Lukas-Biro Pers Setpres

INDOBALINEWS -  Perekonomian Indonesia menunjukkan indikator ekonomi yang mengalami kenaikan cukup signifikan seperti pertumbuhan belanja nasional di bulan April tumbuh cukup besar.

"Sejumlah indikator ekonomi Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam  keterangan pers bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 19 April 2021.

Berdasar hasil monitor big data dari perbankan sudah terlihat pertumbuhan belanja nasional di bulan April mengalami kenaikan yang cukup besar, di mana tumbuh 32,48 persen secara year-on-year (yoy) untuk yang non-seasonally adjusted dan 13,11 persen untuk yang seasonally adjusted.

Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Pemerintah Perluas Cakupan Bertambah Lima Provinsi

Baca Juga: 20 Warga Papua Tinggal di Klungkung Jalani Vaksinasi Covid-19, Dijaga Aparat Kepolisian

Baca Juga: Menkes Budi Ingatkan Indonesia Jangan Alami Lonjakan Ketiga Kasus Covid-19 seperti Eropa dan AS

Kemudian, sektor industri, Indeks Manufaktur Indonesia atau Purchasing Manager's Index (PMI) mencapai level tertinggi yakni di level 53,2 naik dari periode sebelum 2019 yang biasanya rata-rata di level 51. Selain itu, Airlangga menyebut bahwa penerimaan sektor industri juga mengalami kenaikan.

Disebutkan, penerimaan sektor industri ini mengalami kenaikan yaitu tumbuh 10,26 persen secara year on year untuk yang non-seasonally adjusted dan 1,46 year on year yang seasonally adjusted.

Guna menjaga keseimbangan pengendalian Covid-19 dan pengungkit ekonomi, pemerintah terus melakukan sejumlah program.

Baca Juga: KKP Evakuasi Lumba-lumba Terdampar di Jembrana, Sempat Kritis Dilepaslirakan ke Laut

Baca Juga: Nelayan Bali Selamat setelah Mesin Jukung Mati Terapung di Lautan

"Untuk pengendalian Covid-19, pemerintah melakukan pembatasan kegiatan mudik dan aktivitas berpergian," sebutnya dalam keterangan tertulis dikutip IndoBaliNews.

Pengetesan yang diperlukan sebagai syarat untuk berpergian, baik tes PCR, GeNose, maupun swab antigen yaitu H-1 untuk seluruh moda angkutan.

Dia melanjutkan untuk pengungkit ekonomi, pemerintah juga telah mengatur sejumlah kebijakan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR).

Untuk pekerja misalnya, telah ada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor M/6 Tahun 2021 di mana disebutkan bahwa THR dibayar secara penuh paling lama H-7.

Baca Juga: Nelayan Bali Selamat setelah Mesin Jukung Mati Terapung di Lautan

Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Kelompok Menengah ke Atas Plesiran ke Luar Negeri Habiskan 11 Miliar Dolar AS

Kata Airlangga, Kementerian Tenaga Kerja akan membuat posko THR untuk memonitor. Untuk ASN dan prajurit TNI/Polri ini juga difinalisasi Menteri Keuangan dan dibayarkan H-10.

Terkait program perlindungan sosial dan sembako, Airlangga menyebut, juga terus dilakukan.

Untuk bulan Mei dan Juni akan dibayarkan di awal bulan Mei. Dalam program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Ramadan, ongkos kirim ditanggung oleh pemerintah ataupun platform digital. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x