Baca Juga: Kisah Viral Pasangan Dokter Sultan, Punya 25 ART Salah Satunya Khusus Beli Galon
Sementara itu Eka Santi Indra Dewi, Wakil Ketua KPPAD Bali, Bidang Pengasuhan Keluarga mengatakan kematian Ni Putu Widiastiti, 24 tahun yang dibunuh dengan sadis oleh anak belasan tahun menyisakan pelajaran bagi semua orang tua dan negara.
Baca Juga: Selly Mantra : Pentingnya Bermain Bagi Peningkatan Kognitif Anak Usia Dini
Ditambahkan oleh Eka, Putu AHP umur 14 tahun, begitu berani bertindak menghilangkan nyawa. Anak yang harusnya duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah pertama (SMP) kini dihadapkan pada kasus tindak pidana pembunuhan.
Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Sabtu 2 Januari 2021
"Berdasarkan data yang kami dapatkan bahwa anak ini adalah broken home. Begitu juga orang tuanya menikah muda. Menjadi pengasuh belum siap. Selain itu faktor ekonomi," terang Eka Santi Indra Dewi.
Eka Santi menjelaskan, faktor kemiskinan tentu harus mendapatkan perhatian pemerintah. Dikatakan, tumbuh kembang anak tidak lepas dari kondisi ekonomi, terlebih pola asuh belum siap.
Baca Juga: Ini Isi Maklumat Kapolri, Diantaranya Larangan Sebarluaskan Konten Terkait FPI di Medsos
Orang tua si anak juga diungkap mengalami sisi kelam. Dimana, menikah muda saat SMP. Begitu juga si anak putus sekolah. "Jika orang tuanya bisa lepas dari kemiskinan tentunya bisa mengasuh dengan baik. Sehingga anak menjadi baik," terang Eka Santi.