INDOBALINEWS - upaya menyingkirkan Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah terjadi berulang kali.
Hal itu diungkapkan, mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam akun twitternya, @febridiansyah
"Teror dan serangan juga terjadi berulang kali. Tapi ia tetap tegak lurus memberantas korupsi," cuit Febri Sabtu 9 Mei 2021.
Baca Juga: Muhammadiyah Kecam Serangan Israel ke Warga Palestina saat Akhir Bulan Ramadan
Kini, dengan alasan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang menyulut kontroversi, Novel dan 74 pegawai terbaik lainnya terancam dibuang dari KPK karena tidak lolos tes.
Sebelumnya pada 8 Mei 2021, Febri juga dalam cuitannya menyatakan, awalnya isu basi Taliban dibangun sedemikian rupa sebelum Revisi UU KPK.
"Sekarang digunakan untuk menyingkirkan pegawai2 KPK yg sebagian sdg menangani kasus korupsi besar," tandasnya lagi.
Baca Juga: Dandim Tabanan Minta Warga Tunda Silaturahmi atau Plesiran saat Peniadaan Mudik Lebaran
Dia lantas bertanya, Kelihatan ga benang merahnya?, "Kelihatan jg ga siapa yg pake isu ini?," tulisnya dengan emoji wajah tersenyum dengan mata tersenyum.
Kemudian, isu basi Taliban mirip istilah radikal & kadrun..
"Banyak pihak yg kritik pemerintah, atau yg bersebrangan dg sesembahan para buzzer jd auto kadrun," cuitnya lagi.
Baca Juga: Mantan Presiden Dewan Gereja Sedunia Pendeta Dr SAE Nababan Tutup Usia
Kata Febri, jika melihat upaya-upaya serangan yang dilakukan, polanya sama, istilahnya sama, Akun2nya jg sama. ***