PM Benjamin Netanyahu Sebut Permusuhan Masih Jauh dari Akhir, Total 55 Kali Serangan Udara ke Jalur Gaza

- 17 Mei 2021, 07:54 WIB
Kota Gaza saat dibombardir pasukan Israel melalui serangan udara pada Minggu dini hari, 16 Mei 2021
Kota Gaza saat dibombardir pasukan Israel melalui serangan udara pada Minggu dini hari, 16 Mei 2021 /Twitter/@AJEnglish/

INDOBALINEWS - Hingga pekan kedua total ada 55 kali serangan udara yang dilancarkan Zionis Israel ke Jalur Gaza sampai pada Senin, 17 Mei 2021.

Meski demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, semuanya masih jauh dari selesai.

Serangan itu diluncurkan beberapa jam setelah pidato Benjamin Netanyahu yang mengatakan bahwa permusuhan masih jauh dari akhir.

Baca Juga: Udayana Central Dorong Peningkatan Kepatuhan Perda KTR di Kawasan Restoran Kabupaten Badung

Disebutkan, serangan Israel kebanyakan menargetkan pangkalan militer dan keamanan di Palestina.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Aljazeera, Israel baru saja meluncurkan serangan terbarunya ke Jalur Gaza pada hari ini.

Pada hari Minggu, serangan Israel telah menewaskan jumlah korban jiwa terbanyak setelah 42 warga Palestina tewas terbunuh.

Baca Juga: Amarah dan Rasa Dendam Mark Sungkar Sirna Melihat Kelahiran Sang Cucu

Akibat serangan Israel sepekan terakhir, total telah membunuh 192 warga Palestina. Sebanyak 58 di antaranya adalah anak-anak dan 34 adalah wanita.

Sebelumnya, pemimpin Hamas, Ismail Haniya merespons pernyataan Benjamin Netanyahu bahwa Hamas siap untuk terus melakukan perlawanan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan, Hamas sudah mengirimkan total 3.100 roket ke Israel.

Baca Juga: Sering Genit ke Wanita Lain, Mertua Peringatkan Vicky Prasetyo

Itu merupakan jumlah roket terbanyak yang pernah diterima Israel dari Hamas sepanjang sejarah mereka.

Pertempuran antara Israel dan Hamas merupakan buntut dari upaya Israel mengusir warga Palestina di Yerusalem.

Sebelumnya, aparat keamanan Israel berkali-kali mengusir warga Palestina yang bermukim di kawasan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dengan cara-cara kekerasan.

Israel merasa berhak melakukan pengusiran karena menganggap Yerusalem adalah ibu kotanya.*** ( Rio Rizky Pangestu)

Editor: R. Aulia

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x