Puncak HTTS di Bali, KMPT Unud Wujudkan Lingkungan Bersih Bebas Asap Rokok

- 12 Juni 2022, 18:00 WIB
 Puncak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun 2022, digelar Komunitas Mahasiswa Peduli Bahaya Tembakau Universitas Udayana (Unud) dengan terjun ke Pantai Kuta.
Puncak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun 2022, digelar Komunitas Mahasiswa Peduli Bahaya Tembakau Universitas Udayana (Unud) dengan terjun ke Pantai Kuta. /Dok Rohmat

 

INDOBALINEWS - Puncak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun 2022, digelar Komunitas Mahasiswa Peduli Bahaya Tembakau Universitas Udayana (Unud) dengan terjun ke Pantai Kuta.

Kegiatan ini dilakukan untuk mensosialisasikan bahaya rokok dan mengedukasi pentingnya mewujudkan lingkungan bersih bebas dari paparan asap rokok.

Kegiatan rutin dalam memperingati HTTS untuk tahun 2022, mengambil tema lingkungan sebagaimana tema dicanangkan PBB, dilaksanakan di Pantai Kuta sebagai pusatnya destinasi pariwisata di Pulau Bali.

Baca Juga: Makam Eril di Sebelah Masjid dengan Pemandangan Gunung, Hamparan Sawah Hijau dan Sungai Kecil

Puluhan mahasiswa KMPT Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unud, dibantu relawan dari mahasiswa Universitas Dhyana Pura (Undhira) dan mahasiswa lainnya serta masyarakat, memperingati HTTS dipusatkan di Pantai Kuta, Badung pada Sabtu 11 Juni 2022.

Kepala Divisi Khusus Komunitas Mahasiswa Peduli Bahaya Tembakau (DKKMPT) Luh Putu Sintya Devi Agustin mengungkapkan, kegiatan ini, dilatarbelajangi oleh kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan apalagi tema peringatan HTTS dari WHO tahun ini, juga untuk lebih peduli menjaga lingkungan.

“Kita dari DKKMPT, ingin memberikan bukti konkrit, melalui kegiatn di luar, kami rutin memperingati HTTS, karena kemarin saat pandemi, kegiatan kita terbatasi dan sekarang bisa digelar outdoor,” tuturnya.

Baca Juga: Pembukaan VWD Meriah, Erick Tohir Tantang Piaggio Bikin Pabrik Vespa di Indonesia

Di tempat yang sama, Ketua Badan Esekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unud, Eduardo Kenjiro menyatakan kegiatan yang diakukan ini memang tidak bisa dikatakan secara pasti efektivitasnya, namun Indonesia dengan populasi perokok yang tinggi di dunia, terkadang tidak punya opsi lainnya

“Kita hanya bisa melakukan yang terbaik saja untuk masyarakat, apapun yang bisa dilakukan tentunya untuk bisa memperbaiki situasinya,” tuturnya.

 

Untuk konteks FK Unud, ada 15 lembaga yang masing-masing ada yang mengurus kanker, HIV termasuk HTTS yang dilakukan setiap tahun, dengan menyesuaikan tema-tema yang relewan dengan perkembangan yang ada.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ucap Syukur Bisa Langsung Memandikan dan Mengadzani, Persis Seperti Saat Eril Lahir

“Kita fokuskan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), atau kawasan bebas rokok, karena situasi sekarang pantai tempat umum , sangat rawan, orang merokok dan penyebaran asapnya,” imbuhnya.

Sementara itu Sekretaris II Desa Adat Kuta Wayan Dewa Putu Gede Putra, sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan mahasiswa Unud dengan melakukan aksi bersih-bersih Pantai Kuta.

“Kami dari Desa Adat Kuta menyampaikan terima kasih, kami selalu menjaga kebersihan Pantai Kuta, mudah-mudahan adanya kegiatan HTTS ini, sebagai ajang pemulihan ekonomi di Kuta, Harapnya.

Koordinator Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FK Unud, Dr Putu Ayu Swandewi Astuti menambahkan, serangkaian peringatan HTTS di Bali sudah banyak dilakukan sejak bulan Mei lalu, dengan berbagai lomba maupun kegiatan lainnya.

Baca Juga: Keren! Ribuan Vespisties Sedunia Hidupkan Bali, Ramaikan 'Hari Raya Anak Vespa'

Diakuinya, upaya yang dilakukan selama ini, dalam menekan prevalensi perokok pemula hingga pemantauan pelaksanaan atau kepatuhan terhadap Perda KTR, dirasa belum cukup.

Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali maupun kabupaten dan kota, agar terus diintensifkan guna melindungi masyarakat dan anak dari bahaya paparan asap rokok.

“Asap rokok telah berdampak terhadap lingkungan, bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih dari puntung rokok sebagai salah satu sumber pencemaran di pantai-pantai di dunia, maka kita kumpulkan puntung rokok, sebagai pemantik lainnya yang bisa dilakukan kelompok masyarakat,” ungkapnya diamini Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengda Bali Dr I Made Kerta Duana.

 

Dalam kesempatan sama, Plt Kepala Dinas Kesehatan Badung dr I Wayan Darta, berharap kegiatan yang dilakukan mahasiswa Unud, bisa diperluas dilakukan lapisan masyarakat lainya seperti Sekka Teruna, generasi muda, mahasisa lainnya, kelompok masyarakat tertentu hingga pengusaha.

Baca Juga: Kebakaran, Ruko Beserta Pajero Senilai Rp500 Juta Ludes Dilalap si Jago Merah

“Semua lapisan masyarakat, diharapkan bisa melakukan kegiatan seperti ini, karena merubah perilaku sangat sulit, apalagi orang kadung kecanduan merokok, kita semua harus begerak, bagaimana kita hidup tanpa tembakau, tanpa rokok,” tukasnya.

 

Lebih lanjut dikatakannya sesuai tema lingkungan ini, bagaimana kita membangun KTR, bebas asap rokok yang diciptakan di lingkungan agar kesehatan lebih baik, edukasi generasi muda untuk tidak merokok.

Ia menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa dan relawan, yang telah melakukan sosialiasi person to person atau ke pengunjung pantai, dengan pendekatan humanis tidak menghakimi.

“Bagaimana memakai bahasa menyadarkan, bahaya rokok, tidak saja membayakan diri sendiri namun juga bagi perokok pasif,” katanya mengingatkan.

Baca Juga: Main Bola di Pantai Double Six Seminyak, Seorang Pelajar Hilang Terseret Arus

Usai peringatan HTTS, mahasiswa dan relawan turun ke pesisir pantai untuk membersihkan puntung rokok sembari melakukan edukasi tentang bahaya rokok dan pentingnya menjaga lingkungan bersih, sehat bebas dari paparan asap rokok.

Kegiatan itu mendapat sambutan positif masyarakat yang tengah berlibur di Pantai Kuta sepeti dari wisatawan termasuk para anggota komunitas penggemar motor Vespa scooter yang kebetulan tengah menikmati keindahan Pantai Kuta. ***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x