“Banyak sekali kami dibantu pihak Coca Cola, beberapa diantaranya adalah pembangunan gedung learning centre dan truk. Saya sampai malu dibantu Coca Cola terus,” beber Komang di hadapan wartawan dalam acara Coke Tour 2.0 Rabu 31 Agustus 2022.
Apresiasi mantan manajer ini bukan tanpa sebab, pekerjaannya mengurusi sampah di Seminyak yang notabene wilayah pariwisata ini memang lebih banyak ngayahnya.
Kepeduliaan Koming akan kebersihan lingkungannya yang dikelilingi oleh stake holder pariwisata inilah yang membuatnya bertahan hingga telah memiliki 22 truk sampah ini.
“Pesatnya pariwisata sebanding dengan sampah yang dihasilkan, namun tak sebanding dengan alat yang digunakan untuk mengangkut sampah dengan volume besar, dan pada saat tertentu seperti musim angin kami kewalahan. Sedapat mungkin kami memilah sampai maksimal agar jumlah yang dikirim ke TPA seminimal mungkin,” ujar Koming.
Baca Juga: PLN pastikan SPKLU kebutuhan KTT G20 selesai akhir September ini
Koming juga berharap rumah tangga dan kantor juga hotel komit dengan sistem pemilahan sampah di tempat masing-masing. Semisal dengan melakukan hal sederhana salah satunya memilah sampah organic dari anorganik dan mendaur ulang kemasan botol plastik setelah dikonsumsi dapat mengurangi jumlah sampah yang langsung terbuang ke TPA.
Soal pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini juga yang tengah digaungkan Coca Cola Europacific Partners (CCEP). Seperti yang dibahas CCEP Indonesia, Armytanti Hanum Kasmito secara daring tentang inisiasi aksi kolektif pengelolaan sampah di masyarakat.
Disinggung bahwa kebutuhan mengurangi pemmrosesan sampah di TPA akan berhasil jika masyarakat sudah maksimal dalam menerapkan pemilahan sampah. Mulai dari rumah tangga dengan metode pengurangan penggunaan barang sekali pakai (reduce), pemanfaatan kembali barang masih bernilai (reuse) dan pengolahan sampah jadi produk baru bermanfaat (recycle), atau disingakt 3R.
Ditekankan juga soal pentingnya edukasi dan sosialisasi dalam tata kelola penanganan sampah. Juga pengetahuan, prilaku serta ekspektasi masyarakat terhadap penerapan 3R harus dipahami dulu sehingga dapat berjalan beriringan dengan penerapan sistemnya.
Baca Juga: Rockefeller Dorong Pembiayaan Katalis Untuk Pemulihan Global