Sampah: Penanganan Hulu Hilir Seiring Perubahan Mental untuk Bumi yang Lebih Baik, Jangan Cuma Mimpi!

- 7 September 2022, 23:35 WIB
Komang Ruditha H (tengah ), pimpinan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Seminyak, dengan konsep 3R bersama sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan  CCEP memperlihatkan produk yang terbuat dari sampah yang didaur ulang (recycle), Rabu 31 Agustus 2022.
Komang Ruditha H (tengah ), pimpinan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Seminyak, dengan konsep 3R bersama sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan CCEP memperlihatkan produk yang terbuat dari sampah yang didaur ulang (recycle), Rabu 31 Agustus 2022. /Dok Wid

Sementara pentingnya regulasi yang pro lingkungan juga harus terus digaungkan dan betul betul dijalankan. Contohnya pelarangan pemakaian kantong plastik pada toko serta Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 yang melarang membuang sampah di danau, mata air sungai dan laut serta desakan agar seluruh stakeholder di Pulau Bali melakukan pengelolaan sampah berbasis sumber dari hulu ke hilir.

Namun begitu, semua upaya di atas soal penanganan dari hulu ke hilir plus gencarnya edukasi dan sosialisai tata kelola penanganan sampah semestinya diimbangi juga oleh kepedulian untuk merubah mental masyarakat.

Ini menjadi satu penekanan sepak terjang “Malu Dong Community” yang dimotori oleh Komang Sudiarta di Denpasar.

Baca Juga: Kenal Lewat Medsos, Seorang Perempuan Dianiaya dan Dipalak Usai Berhubungan Intim

Agenda utama komunitasnya memang menanamkan karakter atau malu membuang sampah. Menurutnya kepedulian terhadap kebersihan lingkungan mestinya menjadi mental yang perlu ditanamkan sejak dini bagi generasi muda.

"Komunitas ini hadir diawali keresahan akibat terhadap isu lingkungan terutama sampah di Bali, banyak masyarakat acuh tak acuh terhadap permasalahan ini, ditambah lagi kebiasaan membuang sampah sembarangan yang mengotori lingkungan," ungkap Komang Sudiarta.

Kini aksi nyata yang diinisiasi olehnya sudah berkembang pesat dengan ribuan volunteer yang didominasi anak-anak muda sudah tersebar di seluruh Bali.

Komunitas ini mengusung program 'Segara Gunung' bertujuan untuk menyelesaikan persoalan sampah dengan cara mengedukasi, sosialisasi, eksekusi dan memfasilitasi yang melibatkan berbagai unsur masyarakat, dengan fokus utama di daerah hulu (pegunungan) hingga hilir (pesisir).

Baca Juga: Hadapi Ancaman Krisis Iklim, Jurnalis dan Komunitas Anak Muda Bali Sepakat Berkolaborasi

“Memang butuh waktu tak sebentar, tapi saya yakin perubahan mental ini akan berproses terus ke arah yang lebih baik. Mungkin 10 tahun atau 20 tahun mendatang. Mungkin saya sudah diganti generasi berikutnya,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x